-->

atas

    Sunday 2 December 2018

    Metode Pemeriksaan mikroskopis insang pada ikan

    Tujuan
    Pemeriksaan mikroskopis pada insang pada ikan ditujukan untuk mengetahui keberadaan patogen seperti parasit, bakteri, maupun jamur. 

    Alat dan bahan:

    - Ikan hidup
    - Mikroskop dengan perbesaran 10-100x
    - Objek glass
    - Cover glassa
    - Akuades/ NaCl 0,9%
    - Pipet Pasteur

    - Alat bedah
    - gloves (sarung tangan)
    - Anastesi (jika dibutuhkan)
    - methylene blue/ lactophenol cotton blue/ bahan pewarna lainnya


    PROSEDUR  1 : wet mount/ preparat basah

    Tehnik pemeriksaan insang
    1. Buka tutup insang/operculum, tahan dengan jari/ pinset (atau pada ikan kecil, potong/ gunting operculum)
    2. Lakukan pengamatan makroskopis insang, catat setiap perubahan atau adanya parasite
    3. Dengan menggunakan benda tajam (gunting, mata pisau, dll) , ambil 4-6 lamella insang (jangan ikutkan cartilage/ archus/ tulang penyokongnya), letakkan pada objek glass
    4. Beri setetes aquades (untuk ikan air tawar) atau NaCl (untuk ikan payau/laut), tutup dengan cover glass dan lakukan pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah
    5. Amati dan catat
    Gb. Pemeriksaan mikroskopis insang pada ikan (pict credit to FAO, 1997)

    Parameter yang diamati 
    - Organisme: Parasit, Bakteri, Jamur
    - Kesehatan insang: warna, mukus, erosi, nodul, atau perubahan lainnya

    Interpretasi
    Kesehatan insang dapat diamati dengan melihat produksi mucus berlebih sebagai respon parasit dan kualitas air. Hiperplasia pada insang juga dapat diamati dengan preparat basah, namun tehnik ini sangat sulit. Terkadang hasil pengamatan pada preparat basah dan histologi dapat kontradiktif. Bakteri  dapat diamati apabila terdapat dalam jumlah banyak dan terlihat sebagai “cotton wool”. Bakteri dapat diamati dengan perbesaran kuat. Infeksi jamur dapat terlihat sebagai hifa dengan perbesaran 100x. Parasit, paling banyak diamati dengan metode ini. Namun hal yang perlu ditekankan dalam pemeriksaan parasite adalah kemampuan untuk mengidentifikasi jenis parasite berdasarkan ciri mikroskopis morfologisnya. 

    Gb. Gambaran parasit monogenean pada insang. Ciri morfologi sangat menentukan
    untuk mengidentifikasi parasit secara tepat (pict credit tohttp://www.absolute-koi.com)
    Gb. Parasit Trichodina sp pada insang (pict credit to Grant et al., 2014)


    Gb. Pada kondisi normal, gelembung air, mucus, dan debris juga dapat teramati
    bersamaan pada pemeriksaan mikroskopis insang (pict credit to Frank Prince-Iles)


    PROSEDUR 2: staining/ pewarnaan

    Tehnik pemeriksaan insang
    1. Buka tutup insang/operculum, tahan dengan jari/ pinset (atau pada ikan kecil, potong/ gunting operculum)
    2. Dengan menggunakan gunting,ambil 4-6 lamella insang(jangan ikutkan cartilage/ archus/ tulang penyokongnya), letakkan pada objek glass
    3. Beri setetes bahan pewarna, tutup dengan cover glass dan lakukan pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah
    4. Amati dan catat
    Parameter yang diamati
    - Organisme: Bakteri, Jamur

    Interpretasi
    Bakteri dapat diamati dengan perbesaran kuat. Bakteri dapat berbentuk batang atau kokus, berkoloni ataupun soliter. Infeksi jamur dapat terlihat sebagai hifa dengan perbesaran 100x.

    Catatan:
    Kadangkala pada saat pengamatan insang dapat ditemukan kista dari myxosporidian. Kista ini dapat disimpan pada tabung hematocrit lalu disumbat kedua ujungnya menggunakan histoseal. Atau lakukan pemeriksaan secara imprint bila ada dugaan myxosporea.



    Referensi

    Tully, T.L. dan Mitchell, M.A. A Veterinary Technician’s Guide to Exotic Animals Care 2nd Edition. AAHA Press

    Wildgoose, W.H (Ed). 2001. BSAVA Manual of Ornamental Fish. British Small Animal Veterinary Association

    Harper, C. dan Lawrence, C. 2011. The laboratory of Zebrafish. CRC Press: New York

    Suggested Procedures for the Detection and Identification of Certain Finfish and Shellfish Pathogens. Blue Book 5th Edition, 2003, Volume 2, Fish Health Section, American Fisheries Society.










    No comments:

    Post a Comment