-->

atas

    Senin, 20 Oktober 2025

    Parameter uji hematologi rutin pada ikan

    Hematologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang darah dan kelainannya. Sama seperti pada hewan terestrial lainnya, darah pada ikan dapat digunakan untuk memantau kesehatan ikan dan lingkungan budidaya. Darah ikan dapat menjadi parameter untuk melihat adanya infeksi dan stress. Pengukuran hematologi seperti hematokrit, hemoglobin, eritrosit, dan leukosit pada ikan biasanya dilakukan untuk pengamatan toksisitas dan monitoring lingkungan. Parameter hematologi dapat memantau kondisi fisiologis dan patologis pada ikan, memberikan informasi gangguan metabolisme, defisiensi, dan stress kronis. Gambaran darah ini juga kerap digunakan pada penelitian imunomodulator seperti vaksin dan imunostimulan.

    Total eritrosit
    Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan hemositometer atau counter elektronik. Metodenya hampir sama dengan yang dilakukan pada ikan. Reagen yang umum digunakan untuk metode manual adalah erythrocyte ikan adalah unopette system, Nat-Herrick solution, dan larutan Dacie’s. Nilai total eritrosit secara klinis kurang begitu bermakna jika tidak disandingkan dengan nilai PCV dan hemoglobin.

    Total leukosit
    Oleh karena eritrosit dan trombisit ikan berinti, pemeriksaan total leukosit harus dilakukan secara manual. Sama seperti total eritrosit, pemeriksaan total leukosit menggunakan metode kamar hitung (hemositometer). Reagen yang umum digunakan adalah Natt-Herrick solution. Leukosit akan berwarna lebih gelap dibandingkan eritrosit. Sampel yang sudah diwarnai hanya dapat bertahan dalam 60 menit saja. Nilai normal leukosit ikan adalah.... pada ikan yang stress, terdapat leukopenia dengan limfopenia dan granulocytosis. Leukopenia juga terjadi pada ikan yang mengalami pemuasaan. Peningkatan jumlah sel darah putih berkaitan dengan peningkatan suhu dan infeksi.

    Diferensial leukosit
    Parameter ini dilakukan Untuk melihat proporsi jenis leukosit dapat digunakan metode ulas darah yang diwarnai. Dalam pengujian diferensial leukosit, yang diamati adalah jumlah dari masing-masing jenis leukosit yang dinyatakan dalam nilai relatif dan absolut. Diferensial leukosit dapat membantu untuk melihat status kesehatan ikan dan mengevaluasi status imunitas dan stress pada ikan. Diferensial leukosit dipengaruhi oleh spesies, umur, dan jenis kelamin.

    Hematokrit/Packed Cell Volume/ PCV
    Packed cell volume (PCV) atau yang disebut dengan hematokrit merupakan pemeriksaan yang umum dilakukan untuk melihat volume sel darah merah dalam satu bagian darah. Pengujian PCV dilakukan menggunakan tabung mikrohematokrit. PCV pada ikan bernilai lebih rendah dibandingkan mamalia dan burung. PCV pada ikan menggambarkan keaktifan dari ikan. Ikan yang kurang aktif memiliki nilai PCV rendah dibandingkan ikan yang berenang cepat. Ikan tuna yang sangat aktif, secara normal memiliki nilai PCV normal yang tinggi. Ikan jantan juga memiliki nilai PCV yang lebih tinggi dibandingkan ikan betina. Nilai PCV juga dapat berubah sesuai kondisi pemijahan ikan. Suhu air, jenis kelamin, photoperiod, umur, dan variasi musim dapat mempengaruhi PCV ikan. Handling pada saat pengambilan darah dapat meningkatkan hematokrit. Nilai PCV ikan yang melebihi 45% mengindikasikan adanya dehidrasi (ikan laut), hipoksia (ikan laut dan tawar), stress, dan dampak pemberian anestesi seperti MS222 dan benzocaine. Pada ikan mas dan koi, peningkatan suhu dapat meningkatkan PCV.  Ikan yang mengalami anemia, PCV nya bernilai <20%, namun ada beberapa jenis ikan yang PCV normalnya rendah.

    Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC), Mean Corpuscular Volume (MCV),  Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
    Ketiganya dihitung dengan menggunakan data PCV, hemoglobin, dan total eritrosit. MCV menggambarkan perubahan ukuran dari eritrosit. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perubahan nilainya. Misalnya, ikan aktif yang membutuhkan lebih banyak oksigen, total eritrositnya lebih kecil dan MCV nya lebih rendah. Apabila nilai PCV meningkat dan hemoglobin normal,makan MCHC akan turun. Faktor yang dapat mempengaruhi nilai ini adalah kematangan sel (semakin dewasa, sel semakin besar, nilai akan meningkat), spesies, musim, pakan.

    Tabel perhitungan MCV, MCH, MCHC  (Grant, 2015)

    Beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan perubahan nilai parameter hematologi ikan



     Referensi

    Bahmani, M.,  R. Kazemi   and   P.   Donskaya,   2001. A comparative study of some hematological features in young reared sturgeons (Acipenser persicus and Huso huso). Fish Physiol. Biochem., 24: 135-140.

    Lusiastuti, A.M. & Hardi, E.H. Gambaran darah sebagai indikator kesehatan pada ikan air tawar. Prosiding Seminar Nasional Ikan VI: 65-69

    Modra, H. Z. Svobodova, J. Kolarova. 1998. Comparison Of Differential Leukocyte Counts In Fish Of Economic And Indicator Importance. Acta Vet. Brno 1998,67: 215-22

    Grant, K.R. 2015. Fish Hematology and Associated Disorders. Vet Clin Exot Anim 18: 83–103

    Roberts, H.E (Ed). 2010. Fundamentals of ornamental fish health. Blackwell Publishing

    Sancho, E., J.J. CerĂ³n and M.D. Ferrando, 2000. Choliestereasi activity and hematological parameters as biomarker of sublethal monilate exposure in  Anguilla anguilla. Ecotoxicology Environment Safe, 46: 81-86 

    Vazquez, G.R. and G.A. Guerrero, 2007. 15. Folmar, L.C., 1993. Effects of chemical contaminants Characterization of     blood      cells       and on blood chemistry of teleostean fish: a bibliography hematological parameters in Cichlasoma dimerus and synopsis of selected effects. Environ. Toxicol. (Teleostei, Perciformes). Tissue and Cell, 39: 151-160. Chem., 12: 337-375. 29.

     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar