-->

atas

    Kamis, 20 November 2025

    Iridovirosis pada tiram

    Nama lain:  gill necrosis virus disease (GNVD), haemocytic infection virus disease (HIVD), oyster velar virus disease (OVVD).

    Etiologi/ penyebab:
    iridovirus, virus DNA [1]

    Hospes :
    C. angulate paling rentan. C. gigas kecuali larva tidak rentan penyakit ini [1]

    Stadium rentan : larva

    Epizootiologi:
    infeksi GNVD dan HIVD terjadi di Perancis pada Crassostrea angulata akhir tahun 1960an dan awal 1970. Diduga penyakit ini berasal dari C. gigas yang diimpor dari Korea dan Jepang. Sedangkan OVVD hanya terjadi pada larva C. gigas di pantai barat Amerika Serikat. Penularan terjadi secara horizontal [1]

    Faktor pendukung
    -

    Gejala Klinis
    Bercak kuning dan perlubangan insang serta labia palp (GNVD). Atrofi dan kelemahan (HIVD). Silia dan sel epitel pada velum hilang [1]. Larva menjadi tidak mau makan, lemah, dan mati [2]

    Perubahan patologi
    Secara histopatologi nekrosis dan infiltrasi hemosit di insang pada OVVD. Agregasi hemosit dan peningkatan sel coklat pada jaringan ikat di HIVD. Sel globular besar basofilik, badan inklusi intrasitoplasmik pada epitel bersilia (OVVD) [1]. Epitel velar larva mengalami sloughing [2]

    Diagnosa banding
    Penyebab mortalitas lainnya pada C. angulate dan C. gigas [1]

    Metode Diagnosa
    Histopatologi, TEM, imprint [1]

    Pencegahan dan Pengendalian

    Pencegahan penyebaran kerang yang berpotensi sebagai karier. Larva terinfeks (OVVD) harus dimusnahkan [1]. Pengurangan kepadatan, penggantian air, dan sanitasi  hatcheri juga dapat dilakukan [2]

    Referensi

    Raidal, S., Garry Cross, Stan Fenwick, Philip Nicholls, Barbara Nowak, Kevin Ellard, Frances Stephens. 1004. Aquatic Animal Health: Exotic Diseases Training Manual. Murdoch Print: Australia

    Reantaso M G., B.,  Mcgladdery S E, Subangsinghe. 2001. Asian Diagnostic Guide to Aquatic Animal Diseases. FAO Fisheries Technical Paper, No. 402, supplement 2. Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), Rome, Italy, 240 pp.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar