Nama lain: gill necrosis virus disease (GNVD), haemocytic infection virus disease (HIVD), oyster velar virus disease (OVVD).
Etiologi/ penyebab:
iridovirus, virus DNA [1]
Hospes :
C. angulate paling rentan. C. gigas kecuali larva tidak rentan penyakit ini [1]
Stadium rentan : larva
Epizootiologi:
infeksi GNVD dan HIVD terjadi di Perancis pada Crassostrea angulata akhir tahun 1960an dan awal 1970. Diduga penyakit ini berasal dari C. gigas yang diimpor dari Korea dan Jepang. Sedangkan OVVD hanya terjadi pada larva C. gigas di pantai barat Amerika Serikat. Penularan terjadi secara horizontal [1]
Faktor pendukung
-
Gejala Klinis
Bercak kuning dan perlubangan insang serta labia palp (GNVD). Atrofi dan kelemahan (HIVD). Silia dan sel epitel pada velum hilang [1]. Larva menjadi tidak mau makan, lemah, dan mati [2]
Perubahan patologi
Secara histopatologi nekrosis dan infiltrasi hemosit di insang pada OVVD. Agregasi hemosit dan peningkatan sel coklat pada jaringan ikat di HIVD. Sel globular besar basofilik, badan inklusi intrasitoplasmik pada epitel bersilia (OVVD) [1]. Epitel velar larva mengalami sloughing [2]
Diagnosa banding
Penyebab mortalitas lainnya pada C. angulate dan C. gigas [1]
Metode Diagnosa
Histopatologi, TEM, imprint [1]
Pencegahan dan Pengendalian
Pencegahan penyebaran kerang yang berpotensi sebagai karier. Larva terinfeks (OVVD) harus dimusnahkan [1]. Pengurangan kepadatan, penggantian air, dan sanitasi hatcheri juga dapat dilakukan [2]
Referensi
Raidal, S., Garry Cross, Stan Fenwick, Philip Nicholls, Barbara Nowak, Kevin Ellard, Frances Stephens. 1004. Aquatic Animal Health: Exotic Diseases Training Manual. Murdoch Print: Australia
Reantaso M G., B., Mcgladdery S E, Subangsinghe. 2001. Asian Diagnostic Guide to Aquatic Animal Diseases. FAO Fisheries Technical Paper, No. 402, supplement 2. Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), Rome, Italy, 240 pp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar