Etiologi/
penyebab: ada beberapa genus, namun hanya Perkinsus olseni yang menyebabkan
perkinsosis di area Asia Pasifik [1].
Hospes
Sebagian besar adalah abalone [3]. Asian
littleneck clam, blacklip abalone, Crocus clam, Elongated giant clam or rugose
giant clam, European aurora venus clam, Giant clam, Greenlip abalone, Grooved
carpet shell or venerid clam, Kumamoto oyster,Manila clam, New Zealand
cockle, Pacific oyster, Pearl oyster, Pullet carpet shell, Sand cockle, Silverlip
pearl oyster, Staircase abalone, Sydney cockle, Venerid commercial clam. Whirling
abalone [1].
Stadium
rentan :
Sangat luas,
kerentanannya bergantung pada usia hospes [4].
Epizootiologi:
Parasit
ini banyak menyerang kerang-kerang yang tersebar di Australia, Korea, Cina,
Jepang, dan Eropa [2]. Penularan parasit terjadi secara horizontal. Pustula
nekrosis atau bangkai abalone mati dapat mengeluarkan prezoosporangia yang
kemudian berkembang menjadi zoosporangia dalam air laut. Kondisi suhu dan
salinitas dapat memicu terjadinya stadium karier. Intensitas infeksi dapat
meningkat seiring dengan usia dari hospes. Parasit ini bertahan di air laut
hingga suhu -20oC namun dapat mati pada air tawar [1]. Prevalensi penyakit ini
dapat mencapai 100% [4].
Siklus
Hidup:
Stadium awal parasit ini adalah tropozoit
yang uniseluler dan bermultiplikasi dengan pembelahan intra ataupun
ekstraseluler di seluruh jaringan hospes. Proses ini terjadi paling sering di
jaringan ikat, di antara sel epitel lambung, insang, kelenjar digesti, atau di
jaringan ikat. Tropozoit juga dapat berkembang menjadi hipnospora (stadium
dorman). Ketika hipnospora mencapai air laut, zoosporulasi dimulai dan ratusan
zoospora biflagellata terbentuk [1].
Siklus hidup dari parasit P. olseni sangat bergantung pada suhu.
Mortalitas tertinggi biasanya terjadi pada musim gugur [4].
Gejala
Klinis
Bernafas
terengah-engah, terdapat abses berdiameter 8mm berisi deposit krim
kaseus-coklat pada kaki dan mantel pada backlip dan greenlip abalone. Jaringan
tubuh berair dengan Digestive gland
yang memucat. Terdapat nodul pada matel dan insang [1]
Perubahan
patologi
Organ
target utama parasit ini adalah semua organ da hemosit [4]. Pada pemeriksaan
histopatologi teramati lesi multifokal pada jaringan ikat disertai infiltrasi
hemosit di sekitar sel Perkinsus.
Proliferasi P. olseni mengakibatkan
hancurnya jaringan epitel dan jaringan ikat serta beberapa inang mengalami
abses [3].
Diagnosa
banding
Perkinsus marinus, infeksi
oleh perkinsus lainnya [1]
Metode
Diagnosa
Diagnosa dengan gejala klinis tidak
memungkinkan sebab tidak spesifik. Wet mount tidak direkomendasikan sebagai
metode diagnosa. Metode emas diagnosa adalah menggunakan thioglicolate [4].
Pencegahan
dan Pengendalian
Secara in vitro, Cyclohexamide, pyrimethamine,
deferoxamine (DFO) and 2, 2-bipyridyl dapat menghambat P. olseni dan DFO menghambat secara in vivo. Disinfektan yang
digunakan untuk membasmi P. marinus
seperti N-halamine dan bacitracin dapat digunakan meskipun studi perbandingan
untuk P. olseni belum ada [4]
Referensi
1.
Australian Government Department of Agriculture, Fisheries and Forestry. 2012,
Aquatic Animal Diseases Significant to Australia: Identification Field Guide,
4Th Edition, DAFF, Canberra.
2. Gosling, E. 2015. Marine Bivalve Molluscs Second Edition. John
Wiley & Sons, Ltd
3. Bondad-Reantaso, M.G., McGladdery, S.E.,
East, I., and Subasinghe, R.P. (eds.) Asia Diagnostic Guide to Aquatic Animal
Diseases. FAO Fisheries Technical Paper No. 402, Supplement 2. Rome, FAO. 2001.
240 p.
4. OIE. 2018. Chapter 2.2.7.Infection With Perkinsus Olseni. Manual
of Diagnostic Tests for Aquatic Animals
No comments:
Post a Comment