-->

atas

    Thursday 28 February 2019

    Perkinsosis

    Etiologi/ penyebab: ada beberapa genus, namun hanya Perkinsus olseni yang menyebabkan perkinsosis di area Asia Pasifik [1]. 


    Hospes
    Sebagian besar adalah abalone [3]. Asian littleneck clam, blacklip abalone, Crocus clam, Elongated giant clam or rugose giant clam, European aurora venus clam, Giant clam, Greenlip abalone, Grooved carpet shell or venerid clam, Kumamoto oyster,Manila clam, New Zealand cockle, Pacific oyster, Pearl oyster, Pullet carpet shell, Sand cockle, Silverlip pearl oyster, Staircase abalone, Sydney cockle, Venerid commercial clam. Whirling abalone [1].



    Stadium rentan :
    Sangat luas,  kerentanannya bergantung pada usia hospes [4].


    Epizootiologi:
    Parasit ini banyak menyerang kerang-kerang yang tersebar di Australia, Korea, Cina, Jepang, dan Eropa [2]. Penularan parasit terjadi secara horizontal. Pustula nekrosis atau bangkai abalone mati dapat mengeluarkan prezoosporangia yang kemudian berkembang menjadi zoosporangia dalam air laut. Kondisi suhu dan salinitas dapat memicu terjadinya stadium karier. Intensitas infeksi dapat meningkat seiring dengan usia dari hospes. Parasit ini bertahan di air laut hingga suhu -20oC namun dapat mati pada air tawar [1]. Prevalensi penyakit ini dapat mencapai 100% [4].


    Siklus Hidup:
    Stadium awal parasit ini adalah tropozoit yang uniseluler dan bermultiplikasi dengan pembelahan intra ataupun ekstraseluler di seluruh jaringan hospes. Proses ini terjadi paling sering di jaringan ikat, di antara sel epitel lambung, insang, kelenjar digesti, atau di jaringan ikat. Tropozoit juga dapat berkembang menjadi hipnospora (stadium dorman). Ketika hipnospora mencapai air laut, zoosporulasi dimulai dan ratusan zoospora biflagellata terbentuk [1].


    Siklus hidup Perkinsus olseni (credit to S-K Choi)
    Faktor pendukung
    Siklus hidup dari parasit P. olseni sangat bergantung pada suhu. Mortalitas tertinggi biasanya terjadi pada musim gugur [4].


    Gejala Klinis
    Bernafas terengah-engah, terdapat abses berdiameter 8mm berisi deposit krim kaseus-coklat pada kaki dan mantel pada backlip dan greenlip abalone. Jaringan tubuh berair dengan Digestive gland yang memucat. Terdapat nodul pada matel dan insang [1]


    Perubahan patologi
    Organ target utama parasit ini adalah semua organ da hemosit [4]. Pada pemeriksaan histopatologi teramati lesi multifokal pada jaringan ikat disertai infiltrasi hemosit di sekitar sel Perkinsus. Proliferasi P. olseni mengakibatkan hancurnya jaringan epitel dan jaringan ikat serta beberapa inang mengalami abses [3].


    Diagnosa banding
    Perkinsus marinus, infeksi oleh perkinsus lainnya [1]


    Metode Diagnosa
    Diagnosa dengan gejala klinis tidak memungkinkan sebab tidak spesifik. Wet mount tidak direkomendasikan sebagai metode diagnosa. Metode emas diagnosa adalah menggunakan thioglicolate [4].


    Pencegahan dan Pengendalian
    Secara in vitro, Cyclohexamide, pyrimethamine, deferoxamine (DFO) and 2, 2-bipyridyl dapat menghambat P. olseni dan DFO menghambat secara in vivo. Disinfektan yang digunakan untuk membasmi P. marinus seperti N-halamine dan bacitracin dapat digunakan meskipun studi perbandingan untuk P. olseni belum ada [4]


    Referensi


    1. Australian Government Department of Agriculture, Fisheries and Forestry. 2012, Aquatic Animal Diseases Significant to Australia: Identification Field Guide, 4Th Edition, DAFF, Canberra.


    2. Gosling, E. 2015. Marine Bivalve Molluscs Second Edition. John Wiley & Sons, Ltd


    3. Bondad-Reantaso, M.G., McGladdery, S.E., East, I., and Subasinghe, R.P. (eds.) Asia Diagnostic Guide to Aquatic Animal Diseases. FAO Fisheries Technical Paper No. 402, Supplement 2. Rome, FAO. 2001. 240 p.


    4. OIE. 2018. Chapter 2.2.7.Infection With Perkinsus Olseni. Manual of Diagnostic Tests for Aquatic Animals











































    No comments:

    Post a Comment