-->

atas

    Friday, 31 May 2019

    Columnaris Disease


    Nama lain
    saddleback disease, Fin Rot, Myxobacterial disease, Balck Patch necrosis, cotton wool disease [2], bacterial gill disease [6]

    Etiologi/ penyebab
    Flavobacterium columnaris, dahulu bernama Bacillus columnaris, Chondrococcus columnaris, Cytophaga columnaris, dan Flexibacter columnaris [1]. Merupakan bakteri gram negatif, batang, berukuran  lebar 0.5–0.7mm × panjang 3–5mm [5]


    Hospes 
    ikan air tawar [1,2], Ayu, tilapia, karper, channel catfish, mas koki, rohu [3]


    Stadium rentan 
    ikan usia muda lebih rentan [1]


    Epizootiologi:
    Bakteri F. columnare pertama kali diamati menyebabkan penyakit epizootic pada ikan pada tahun 1917-1919 [4]. Bakteri ini merupakan bakteri yang umum menyerang insang dan kulit ikan air tawar [2]. Penyakit ini tersebar luas di Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Kematian dapat bertipe akut, subakut, atau kronis bergantung kondisi epizootic ikan. Tingkat kematian umumnya mencapai 60-90%. Penularan terjadi secara horizontal [1].  Ikan yang bertahan dapat menjadi sumber reservoir [1,3]. Belum ada informasi bakteri ini ditularkan secara vertical [4].

    Faktor pendukung
    Bakteri F. columnare  merupakan pathogen oportunis, infeksinya tidak bersifat spontan namun disebabkan adanya kelukaan pada ikan, defisiensi nutrisi atau fisik. Outbreak biasanya berkaitan dengan faktor suhu dan stress [3]. Penyakit ini lebih sering terjadi pada suhu hangat (20oC) [1].  Mortalitas dan tingkat infeksi akut bergantung pada peningkatan suhu. Infeksi yang terjadi pada suhu <15oC tidak membahayakan [2]. Namun demikian strain yang sangat virulen dapat mengakibatkan infeksi yang berat pada suhu rendah [9].  Pada studi yang lain, menunjukkan bahwa bakteri ini kurang pathogen pada air yang lunak [2]. Outbreak banyak berkaitan dengan kondisi stress seperti rendahnya DO, tingginya konsentrasi ammonia dan nitrit, dan tingkat kepadatan yang tinggi. Handling dan luka pada kulit/ mukosa, polusi organic, nitrit yang tinggi dapat menjadi predisposisi untuk penyakit ini [1,2]

    Gejala Klinis
    Gejala klinis dapat bersifat akut, perakut, dan kronis [9]. Ikan yang menderita penyakit ini terlihat mengapung, kehilangan nafsu makan, dan letargi [1]. Infeksi yang disebabkan oleh F. columnare utamanya merupakan infeksi epithelial. Lesi diawali dari insang dan kulit lalu bersifat sistemik. Lesi biasanya berbentuk plak/bercak putih dengan tepi kemerahan pada kepala, bagian belakang, sirip, dan sirip caudal [2]. Terkadang tepi berwarna kuning akibat perluasan pigmen kuning dari bakteri [9]. Ulcerasi semacam ini berkembang secara radial masuk ke jaringan yang lebih dalam. Sedangkan pada insang, infeksi dimulai dari tepi lalemlla lalu menyebabkan nekrosis hingga ke archus insang. Tulang sirip yang terpengaruh menajdi rusak sehingga muncul gambaran geripis [2]. Lesi internal biasanya tidak begitu kentara. Pada beberapa kasus, terjadi kematian tanpa gejala klinis [1].

    Gb. Lesi pada Columnaris Disease (Lio-po et al, 2001)

    Perubahan patologi
    Secara makroskopis teramati adanya epidermal spongisis, nekrosis dan ulcerasi dengan ulcerasi yang meluas hingga dermis serta terjadi hyperemia peripheral dan hemoragi [3, 9]. Pada kulit akan dijumpai lesi saddlepatch dimana terdapat nekrosis dan sloughing disertai hilangnya melanosit. Bakteri berfilamen sulit teramati pada histopatologi [8].

    Gb. Massa bakteri Flavobacterium columnare pada ujung lamella sekunder insang
    (Pict Prof H. Wakabayashi)
    Diagnosa banding
    Pada kelompok karper, penyakit ini memiliki gejala klinis serupa dengan carp erythrodermatitis (CE) [6].

    Metode Diagnosa
    Metode wet mount insang dan kulit dapat digunakan untuk melihat bakteri yang berbentuk panjang, batang tipis  (0.50 1.0 × 4 10 μm) dengan gerakan lentur. Dalam jumlah banyak bakteri ini terlihat seperti jerami [2]. Isolasi dapat dilakukan dari insang, lesi tubuh, organ dalam (ginjal, hati, limpa) [5].  Isolasi atau kultur tidak menjamin dapat digunakan untuk diagnose sebab bakteri ini rentan terhadap antibiotic tertentu atau antiseptic. Media yang digunakan membutuhkan uji sensitivitas terlebih dahulu. Diagnosa definitif F. columnare dilakukan dengan uji biokimia atau aglutinasi [2]. Bakteri F. columnare juga dapat dideteksi menggunakan metode IFAT [3].

    Pencegahan dan Pengendalian
    Pengobatan penyakit columnaris dapat diobati dengan perendaman antiseptic atau potassium permanganate/ kupri sulfat (40mg/L selama 20menit atau 500mg/L selama 1 menit) jangka panjang [2]. Pemberian kation seperti sodium, potassium, kalsium, dan magnesium akan menurunkan infektivitas bakteri [3]. Pengobatan dengan antibiotic menggunakan oksitetrasiklin 50-100mg/kg berat badan/ hari selama 10 hari. Pengobatan eksternal dapat menggunakan oksitetrasiklin 26-60mg/L perendaman selama 1 jam [7]. Pengobatan juga harus diikuti dengan pengendalian kualitas air. Menurunkan suhu air mungkin dapat membantu mengurangi tingkat keparahan penyakit. Pengobatan dengan vaksin masih dalam tahap pengembangan, namun telah ada vaksin untuk penyakit columnaris yang dijual bebas [2].


    Referensi

    1. Lafrentz, B.R., A.W. Goodwin, C.A. Shoemaker. 2012. 1.2.3 Columnaris Disease. Blue Book AFS-HS
    2. Noga, E J. 2010. Fish disease : diagnosis and treatment / Second Edition. Blackwell Publishing
    3. Lio-Po, G.D., C.R. Lavilla E.R. Cruz-Lacierda (Ed). 2001. Health Management in Aquaculture. Southeast Asian Fisheries Development Center, Aquaculture Department: Iloilo
    4. Woo, P.T.K. dan Cipriano, R.C. 2017. Fish Viruses and Bacteria: Pathobiology and Protection. CAB International: UK
    5. Woo, P.T.K dan Bruno, D.W (Ed). 2011. Fish Diseases and Disorders, Volume 3: Viral, Bacterial and Fungal Infections 2nd Edition. CABi: UK
    6. Hoole, D., D. Bucke, P.Burgess., I Wellby. 2001. Diseases of Carp and Other Cyprinid Fishes Blackwell Science: Great Britain
    7. Austin, B. dan Newaj-Fyzul, A (ed). 2017. Diagnosis and Control of Diseases of Fish and Shellfish. John Wilte & Sons Ltd: Croydon
    8. Fergusson, F.W. (ed). 2006. Systemic Pathology of Fish A Text and Atlas of Normal Tissues in Teleosts and their Responses in Disease. Scotian Press: UK
    9. Roberts, R.J (Ed). Fish Pathology 4th Ed. Wiley-Blackwell: UK


    No comments:

    Post a Comment