Nama lain: skin fluke [1]
Etiologi/ penyebab: parasite monogenean Gyrodactylus
bullatarudis [5], G. Turnbulli, G. Katherineri [6].
Parasit bersifat vivipar (beranak ) [1]. G. gurleyi
terdapat pada ikan maskoki. Sedangkan G. elegans pada ikan stickleback
[]. Parasit ini berukuran kecil
(panjangnya kurang dari 1mm), memiliki dua anchor central dan 16 kait marginal
pada opisthohaptor. Tidak memiliki eyespot dan terkadang terlihat juvenil di
uterus cacing dewasa [2]
Hospes : ikan hias air tawar seperti
ikan mas koki, discus, dan angel fish [1], guppy [5], koi, molly, platy, swordtail [6], dan ikan hias air laut [2]
Gyrodactylus (pic from classconnection.s3.amazonaws.com) |
Siklus hidup
Parasit melepaskan telur ke dalam air yang kemudian akan melepaskan
stadium yang berenang bebas (oncomirasidium) untuk mencari hospes [1].
Gejala Klinis
Ditandai dengan menggosok-gosokkan tubuh, megap-megap, letargi,
sirip geripis, produksi mucus berlebih, ulcerasi kulit, hilangnya sisik, dan
kematian pada infestasi berat. Cacing dapat berlokasi di ulcer sekunder,
penyakit bacterial dan terkadang mengakibatkan kerusakan epitel akibat
perlekatan dan cacing yang menghisap [1]
Perubahan patologi
Perubahan
histopatologi akibat Gyrodactylus pada
insang dan kulit serupa dengan Dactylogyrus
sp [4]
Metode Diagnosa
Metode wet mount sitologi pada insang atau kulit sering digunakan
untuk mendiagnosa infestasi monogenean. Gyrodacylus tidak memiliki
eyespot dan seringkali terlihat memilki embrio di dalamnya. Parasit juga dapat
teramati memiliki kait dan sedang menghisap atau memanjang pendekkan tubuhnya
[1]
Pencegahan dan Pengendalian
Penanganan
parasit ini tidak jauh berbeda dengan parasit monogenea lainnya. Formalin dan
metilin biru dapat digunakan selain dengan organofosfat. Dapat pula digunakan
mebendazol dan praziquantel. Pada ikan hias laut penggunaan air tawar dapat
dicobakan. Upaya penanganan juga termasuk disinfeksi alat dan wadah [2]
Sumber: [3], [7], [9]
Pengobatan herbal
Telah dilakukan percobaan pengujian
pengobatan Gyrodactylus pada ikan guppy
dengan menggunakan bahan dari bawang putih. Bubuk bawang putih kering-beku,
flakes bawang putih kering-beku, dan allyl disulfida memiliki potensi melawan G. Turnbulli [8]
Referensi
1.
Roberts, .H.E, Palmeiro, B.,
Weber, E.S. 2009. Bacterial and Parasitic Disease of Pet Fish. Vet Clin
Exot Anim 12 (2009) 609–638 doi:10.1016/j.cvex.2009.06.010
2.
Wildgoose,
W.H (ed). BSAVA Manual of Ornamental Fish
Second Edition. British Small Animal Veterinary Assosociation.
3.
Roberts,
H.E. 2010. Fundamentals of ornamental fi sh health. Blackwell Publishing
4.
Mohammadi,
F., Mousavi, S.M., Rezaie, A. 2001. Histopathological
study of parasitic infestation of skin and gill on Oscar (Astronotus ocellatus)
and discus (Symphysodon discus). International Journal of the Bioflux
Society Vol 5 Issue 1
5.
Koyuncu.
C.E. 2009. Parasites of ornamental fish
in Turkey. Bull. Eur. Ass. Fish Pathol., 29(1) 2009, 25
6.
Iqbal,
Z. Dan Haroon, F. 2014. Parasitic Infections of Some Freshwater Ornamental Fishes Imported
in Pakistan. Pakistan J. Zool.,
vol. 46(3), pp. 651-656, 2014.
7.
Koyuncu,
C.E. dan Toksen, E. researchgate.net/publication/268293598
8.
Schelke,
B., Snellgrove, D., Cable, J. 2013. In
vitro and in vivo efficacy of garlic compounds againstGyrodactylus turnbulli
infecting the guppy (Poecilia reticulata). Veterinary Parasitology 198
(2013) 96– 101
9.
Goven,
B.A. dan Amend, D.F. 1981. Mebendazole/Trichlorfon
Combination: A New Anthelmintic For Removing Monogenetic Trematodes From Fish.
J Fish Biol (1982) 20, 373-378
No comments:
Post a Comment