-->

atas

    Wednesday 26 December 2018

    Bubble gas disease pada Udang


    Nama lain: nitrogen gas bubble disease [3]

    Etiologi/ penyebab:
    diduga penyakit ini muncul akibat supersaturasi gas di atmosfer akibat peningkatan suhu pada air ataupun penekanan udara [1]. Penyebab lain dari gas bubble disease adalah kesalahan pemipaan sistem filtrasi dimana orang-orang tidak melakukan pengeleman PVC dengan benar sehingga udara dapat masuk ke area perbatasan, bercampur dengan air sehingga air menjadi berkurang tekanannya [4]. Alga bloom yang sangat padat mungkin juga menyebabkan turunnya oksige pada malam hari dan supersaturasi di siang hari [5]. Supersaturasi nitrogen umumnya disebabkan oleh kebocoran pemompaan, supersaturasi air sumur, dan peningkatan suhu air. Sedangkan supersaturasi oksigen terjadi pada kolam yang teroksigenasi dan berasal dari fotosintesis kolam tenang [7].

    Hospes : P. aztectus, P. vannamei  [3], P. brasiliensis, P. paulensis  [6].

    Stadium rentan 
    Larva dan juvenil [1], bahkan semua stadium [3]

    Epizootiologi
    Kematian akibat penyakit ini tidaklah tinggi, meski beberapa kasus melaporkan dapat mencapai 100%. Namun pada juvenil hanya <1% sedangkan pada udang dewasa mencapai 27% [2].

    Gejala Klinis
    Pada udang yang sekarat, gelembung udara teramati pada karapas, lumen usus, ataupun hemocoel sekitar lambung [1]. Udang mengalami gangguan perilaku berenang yang tidak teratur, berada di permukaan dengan sisi ventral cephalothorax lebih tinggi daripada ekor. Insang berwarna putih susu dan teramati gelembung pada insang dan alat gerak, serta seluruh permukaan tubuh [2]. Udang yang mati akibat gas bubble disease akan mengapung di permukaan karena terbentuknya gas di jaringan [3]. Sebagai patokan, kondisi gas dan perubahannya adalah sebagai berikut [7]:

    a. Nitrogen/udara: saturasi  >110%, menimbulkan emboli gas yang menghambat sirkulasi dan menimbulkan hipoksia serta kerusakan fisik jaringan

    b. oksigen: saturasi >250%,  tidak menimbulkan hipoksia, oksigen terabsorbsi dan dimetabolisme, menimbulkan kerusakan fisik jaringan


    Perubahan patologi
    Pada gas bubble disease yang disebabkan oleh nitrogen, udang akan mengalami emboli gas yang mengganggu sirkulasi, respirasi, dan pertukaran gas. Nitrogen yang masuk dalam tubuh udang akan terjebak dan mengganggu fungsi metabolisme  serta tidak dapat keluar secara cepat. Berbeda dengan gas bubble disease yang disebabkan oleh oksigen yang tidak fatal dan emboli yang terjadi dapat dengan cepat diatasi dengan dampak kecil terhadap metabolisme [2]. Secara histologi akan teramati dilatasi jaringan terutama pada insang [7].

    Metode Diagnosa
    Secara wet mount teramati banyak gelembung pada insang dan filamen insang [1]. Udang juga dapat dibalik, gelembung udara akan terlihat di bawah lapisan kutikula yang menutupi bagian ventral abdomen. Tekanan gas dapat diukut dengan saturometer. Tekanan gas total antara 1-5-108% mengindikasikan adanya supersaturasi. Bila >110% maka permasalahan lebih serius [3].

    Pencegahan dan Pengendalian
    Pengendalian penyakit ini adalah dengan melakukan pembalikan pemompaan air laut segar secara besar-besaran dengan tekanan tinggi. Dalam 4-8 jam udang akan merecoveri dan kembali normal. Absorbsi gas dalam tubuh udang akan terjadi cepat dan tidak lagi teramati secara mikroskopis [2]. Penggunaan saturometer dapat membantu mendeteksi awal terjadinya supersaturasi [3]. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan rajin membersihkan bioufouling di dalam pipa, selalu mengontrol suhu air dan kondisi gelembung air (<0,5mm), dan mengecek kadar oksigen [6].

    Referensi

    1. Lightner, D.V., Salser, B.R. and Wheeler, R.S., 1974. Gas-bubble disease in the brown shrimp (Penaeus aztecus). Aquaculture, 4: 81-84.

    2. Suplee, V.C. dan Lighner, D.V. 1976. Gas-Bubble Disease Due to Oxygen Supersaturation in Raceway-Reared California Brown Shrimp, The Progressive Fish-Culturist, 38:3, 158-159, DOI: 10.1577/1548-8659(1976)38[158:GDDTOS]2.0.CO;2

    3. Brock, J.A. dan Main, K.L. 1994. A Guide to The Common Problems and Diseases of Cultured Penaeus vannamei. The Oceanic Institute: Honolulu


    4.Main, L.K. dan Laramorea, R. Chapter 9: Shrimp Health Management

    5. Erazo-Pagador, G. E. (2001). In G. D. Lio-Po, C. R. Lavilla, & E. R. CruzLacierda (Eds.), Health management in aquaculture (pp. 75-81). Tigbauan, Iloilo, Philippines: Aquaculture Department, Southeast Asian Fisheries Development Center.

    6. Brisson, S., 1985. Gas-bubble disease observed in pink shrimps, Penaeus brasiliensis and Penaeus paulensis. Aquaculture, 47: 97-99.

    7. UAZ. 2012. Environmental and Physical Disease. Shrimp pathology course
































    No comments:

    Post a Comment