Anestesi atau yang kita sebut pembiusan atau anastesia berasal dari Bahasa
Yunani yang berarti kehilangan rasa atau tidak dapat merasakan. Secara umum
stadium anestesi dimulai dari adanya efek tenang
(sedasi), dimana pemingsanan diinduksi, kehilangan ketajaman indra, dan mungkin
termasuk rasa sakit. Pembiusan total diartikan sebagai kondisi kehilangan
respon panca indera yang diikuti stadium seperti tertidur. Pembiusan total dan
sedasi dapat dihasilkan dari berbagai tehnik termasuk fisik, kimia, dan
psikologis. Beberapa dari metode ini dapat diterapkan pada hewan akuatik
kecuali dengan akupuntur, tekanan, pemberian obat peranal, dan sugesti.
Tujuan anestesi pada ikan
Pembiusan pada ikan umumnya digunakan untuk
memaksimalkan kelangsungan hidup ikan
ketika diangkat dari dalam air dan/
ditransportasikan, atau untuk mencegah adanya rasa sakit dan melumpuhkan ikan
selama prosedur (misalnya) pengambilan darah atau pembedahan
Mekanisme Anestesi pada ikan
Prosedur anestesi dimulai dengan adanya tekanan
yang meluas pada system syaraf pusat akibat adanya aksi akson syaraf, pelepasan
transmitter, atau perangsangan membrane atau kombinasi ketiganya. Pada
invertebrata dan ikan, mekanisme pasti aksi dari anestetika hanya sedikit
diketahui meskipun pada beberapa obat ada hubungan terbalik antara dosis yang
dibutuhkan untuk menginduksi anestesi dalam dan status evolusi hewan. Sebagai
dampaknya, dosis yang dibutuhkan pada ikan lebih besar daripada mamalia untuk
menimbulkan efek ini.
Stadium Anestesi pada ikan
Stadium anestesi pada hewan umumnya dapat
diamati ketika induksi dilakukan secara perlahan. Pada ikan, stadium sedasi dan
anestesi pertama kali diadopsi dan dijelaskan oleh McFarland (1959). Dalam
penjelasannya, anestetika dapat menghasilkan sedasi, anestesi, atau kematian,
bergantung dosis dan lama paparan. Pada prakteknya tidak semua ikan memenuhi
aspek dari penjelasan McFarland walaupun banyak pihak yang setuju bahwa hal
tersebut memberikan pengetahuan dasar yang cukup baik.
McFarland 1959 |
Jalannya stadium anestesi
bergantung pada dosis dan lama paparan. Pada konsentrasi tinggi, stadium
anestesi berjalan sangat cepat. Sedangkan pada dosis rendah, kestabilan ikan
masih dapat dikontrol. Fase kesadaran sepenuhnya pada
ikan dapat berlangsung dalam hitungan menit hingga hari, bergantung spesies dan
obat yag digunakan.
Metode anestesi pada ikan
Terdapat 3 metode anestesi pada ikan yaitu
dengan hipotermia, pemberian bahan kimia, dan elektroanastetika. Bahan kimia
untuk anestesi umumnya diberikan melalui air. Metode ini analog dengan anestesi
gas pada hewan terrestrial. Ikan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi bahan
anestetika yang telah dilarutkan. Anestetika mengalami pertukaran gas dengan
cara masuk ke aliran darah melalui insang menuju system syaraf pusat. Anestesi
menggunakan injeksi sangat jarang dilakukan karena lebih mudah mengontrol dosis
dan lama pemberian obat melalui air. Untuk bahan-bahan anestetika dan prosedurnya diposting di artikel terpisah.
Bahan Bacaan
Ostrander, G. (Ed). 2000. The Laboratory Fish 1st
Edition. Academic Press
Ross, L.G., B. Ross., B. Ross. 2008.
Anaesthetic and Sedative Techniques for Aquatic Animals Third Edition.
Blackwell Publishing: UK
Wildgoose, W.H
(Ed). 2001. BSAVA Manual of Ornamental Fish. British Small Animal Veterinary
Association
mantap infonya kawan,..
ReplyDeletethanks for information,.
ReplyDelete