-->

atas

    Monday 29 April 2019

    Anesetesi pada Ikan


    Anestesi atau yang kita sebut pembiusan atau anastesia berasal dari Bahasa Yunani yang berarti kehilangan rasa atau tidak dapat merasakan. Secara umum stadium anestesi dimulai dari adanya efek tenang (sedasi), dimana pemingsanan diinduksi, kehilangan ketajaman indra, dan mungkin termasuk rasa sakit. Pembiusan total diartikan sebagai kondisi kehilangan respon panca indera yang diikuti stadium seperti tertidur. Pembiusan total dan sedasi dapat dihasilkan dari berbagai tehnik termasuk fisik, kimia, dan psikologis. Beberapa dari metode ini dapat diterapkan pada hewan akuatik kecuali dengan akupuntur, tekanan, pemberian obat peranal, dan sugesti.

    Tujuan anestesi pada ikan
    Pembiusan pada ikan umumnya digunakan untuk memaksimalkan kelangsungan hidup ikan
    ketika diangkat dari dalam air dan/ ditransportasikan, atau untuk mencegah adanya rasa sakit dan melumpuhkan ikan selama prosedur (misalnya) pengambilan darah atau pembedahan

    Mekanisme Anestesi pada ikan
    Prosedur anestesi dimulai dengan adanya tekanan yang meluas pada system syaraf pusat akibat adanya aksi akson syaraf, pelepasan transmitter, atau perangsangan membrane atau kombinasi ketiganya. Pada invertebrata dan ikan, mekanisme pasti aksi dari anestetika hanya sedikit diketahui meskipun pada beberapa obat ada hubungan terbalik antara dosis yang dibutuhkan untuk menginduksi anestesi dalam dan status evolusi hewan. Sebagai dampaknya, dosis yang dibutuhkan pada ikan lebih besar daripada mamalia untuk menimbulkan efek ini.

    Stadium Anestesi pada ikan
    Stadium anestesi pada hewan umumnya dapat diamati ketika induksi dilakukan secara perlahan. Pada ikan, stadium sedasi dan anestesi pertama kali diadopsi dan dijelaskan oleh McFarland (1959). Dalam penjelasannya, anestetika dapat menghasilkan sedasi, anestesi, atau kematian, bergantung dosis dan lama paparan. Pada prakteknya tidak semua ikan memenuhi aspek dari penjelasan McFarland walaupun banyak pihak yang setuju bahwa hal tersebut memberikan pengetahuan dasar yang cukup baik.

    McFarland 1959
    Jalannya stadium anestesi bergantung pada dosis dan lama paparan. Pada konsentrasi tinggi, stadium anestesi berjalan sangat cepat. Sedangkan pada dosis rendah, kestabilan ikan masih dapat dikontrol. Fase kesadaran sepenuhnya pada ikan dapat berlangsung dalam hitungan menit hingga hari, bergantung spesies dan obat yag digunakan.

    Metode anestesi pada ikan
    Terdapat 3 metode anestesi pada ikan yaitu dengan hipotermia, pemberian bahan kimia, dan elektroanastetika. Bahan kimia untuk anestesi umumnya diberikan melalui air. Metode ini analog dengan anestesi gas pada hewan terrestrial. Ikan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi bahan anestetika yang telah dilarutkan. Anestetika mengalami pertukaran gas dengan cara masuk ke aliran darah melalui insang menuju system syaraf pusat. Anestesi menggunakan injeksi sangat jarang dilakukan karena lebih mudah mengontrol dosis dan lama pemberian obat melalui air. Untuk bahan-bahan anestetika dan prosedurnya diposting di artikel terpisah. 


    Bahan Bacaan

    Ostrander, G. (Ed). 2000. The Laboratory Fish 1st Edition. Academic Press

    Ross, L.G., B. Ross., B. Ross. 2008. Anaesthetic and Sedative Techniques for Aquatic Animals Third Edition. Blackwell Publishing: UK

    Wildgoose, W.H (Ed). 2001. BSAVA Manual of Ornamental Fish. British Small Animal Veterinary Association



    2 comments: