-->

atas

    Sunday 27 June 2021

    Mengenal hama dalam perikanan

    Di dalam perikanan, keberhasilan budidaya dipengaruhi baik lingkungan maupun komoditasnya. Penyakit dapat menjadi sumber kerugian. Tak kalah pentingnya adalah keberadaan hama yang menyebabkan turunnya produksi. Meskipun tidak menimbulkan kerugian sebesar penyakit, namun adanya hama harus menjadi perhatian. Hama didefinisikan sebagai organisme yang mengganggu kehidupan ikan budidaya. Hama mengganggu dengan memangsa, membunuh, dan mempengaruhi produktifitas ikan. Hama masuk ke dalam lingkungan budidaya melalui darat, air, maupun udara.

    Berdasarkan jenisnya, hama terbagi menjadi:

    1. Ikan

    2. Amfibi

    3. Reptil

    4. Unggas

    5. Mamalia

    6. Insekta

    Hama pada budidaya perikanan terbagi menjadi tiga kelompok yaitu predator (pemangsa), kompetitor (penyaing), dan perusak sarana.

    a. Predator/Pemangsa
    Predator merupakan jenis hama yang memangsa biota perairan. Kelompok hama ini merupakan karnivora. Hama predator memiliki ukuran yang lebih besar dari yang dimangsa. Hewan yang termasuk dalam hama predator antara lain:

    Ikan
    Beberapa jenis ikan seperti ikan lele, nila, belut, kakap (Lates calcarifer), perch, crappies, largemouth bass, payus (Elops hawaiensis), bulan-bulan (Megalops cyprinoids), kerong-kerong (Therapon jarbual), kuro (Eleutheronema sp), dan ikan gabus termasuk dalam kategori hama predator. Ikan predator mudah masuk ke kolam melalui sumber air ataupun benihnya yang tidak sengaja terbawa ke kolam.


    Serangga
    Contoh dari serangga predator adalah dari kelompok notonectidae seperti uir-uir (Notoneca glauca). Serangga ini bersifat predator bagi serangga lain dan ikan-ikan kecil. Serangga ini bebahaya bagi benih karena dapat menyengat.
    - Kumbang penyelam (Dystiscus marginalis). Baik larva maupun yang dewasa hidup dalam air dan memakan hewan air termasuk ikan kecil.
    - Kepik air (Corixa punctata) sering bergantung pada tanaman air dan berenang tidak menentu.
    - Uncrit (larva cybister) dapat menjepit badan ikan dengan taring hingga robek.
    - Kini-kini (larva capung Odonata) dapat menyerang ikan di kolam atau tambak. Serangga ini hidup di tanaman air.

    Burung
    Burung cenderung memakan benih ikan yang berwarna mencolok seperti merah atau kuning. Misalnya burung bangau hitam (suku Ciconidae), belibis (suku Anatidae), platuk besi (suku Plegadidae).

    Amphibi
    Katak (Rana sp) dapat memakan telur ikan.

    Mamalia
    Seperti kucing, musang, otter,manusia

    Reptil
    Buaya, kura-kura, dan ular. Ular dapat meyerang benih dan ikan kecil contohnya adalah ular kadut (Carberusrhynchops). Sedangkan biawak memakan ikan di malam hari. Kura-kura kebanyakan adalah pemakan sayuran dan debris. Akan tetapi kura-kuran jenis snapping turtle dapat memakan ikan dan anak itik.

    b. Kompetitor/Penyaing
    Definisi hama kompetitor adalah jenis hama yang keberadaannya menimbulkan kompetisi sekaligus mempersempit ruang gerak bagi individu didalamnya untuk memperoleh oksigen maupun pakan. Hama yang termasuk kelompok kompetitor adalah ikan mujair, lele, belanak (Mugil cephalus), kepala timah (Aplocheilus panchax), kipper (Scatophagus argus) crappies, perch, guppy, tawes, sepat, keong (suku Cerithidae), cacing (Dendronereis sp), ketam-ketaman, udang (Udang putih/Penaeus merguiensis, udang api-api/Metapenaeus monoceros, jambret/Mesopodosis, kura-kura. Keberadaan kompetitor juga menyebabkan kualitas air cepat menurun. Ikan nila yang hadir tanpa diharapkan dapat menjadi masalah. Reproduksinya yang cepat dapat meningkatkan populasi dan menambah kompetisi untuk mendapatkan makanan. Adanya siput sebenarnya menguntungkan sebab membantu memakan bangkai, Namun jika jumlahnya berlebih akan merusak struktur tanah.

    c. Perusak Sarana
    Hama jenis ini dapat merusak sarana budidaya. Contohnya adalah cacing polychaeta, kepiting, moluska, dll.

    - Cacing polychaeta dapat membuat lubang dan menggali dasar kolam sehingga tanah menjadi berpori. Akibatnya, kemampuan tanah untuk memegang air berkurang.
    - Kepiting kerap kali merusak jaring pada keramba sehingga ikan-ikan yang dipelihara dapat keluar dari keramba. Kepiting, udang tanah, tritip, dan tiram dapat menempel pada pintu-pintu air atau membuat pematang tambak bocor.
    - Jenis muskrat dan tikus dapat menggali dan merusak struktur.
    - Ikan sejenis bullhead/mudcats, nila tidak diharapkan ada di kolam sebab dapat membuat air menjadi keruh dan berlumpur.
    - Belut dapat melubangi pematang kolam atau tambak

    Referensi

    Anonim. 2011. Materi Budidaya Ikan Gurami (Osphronemus gourami). Pusat Penyuluhan perikanan dan kelautan.

    Asyari. 2006. Peran Serangga Air bagi Ikan air tawar. Bawal 1(2): 12-19

    Bank Indonesia. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Nila

    Farchan, M. dan Mulyono, M. 2011. Dasar-dasar budidaya Perikanan.STP Press: Jakarta Selatan

    Indiana Department of Natural Resurces & Indianan Division of Fish and Wildlife. Indiana Fish Pond Management.

    Rahmaningsih, S. 2018. Hama & penyakit ikan. Deepublish: Yogyakarta
    Sitanggang, M. Mengatasi Penyakit & Hama pada Ikan Hias. Agromedia Pustaka

    Tim Perikanan WWF Indonesia. 2014. Better Management Practices Seri Panduan Perikanan Skala Kecil Budidaya Ikan Bandeng (Chanos Chanos). WWF Indonesia

    T.V.R Pillay. 2005. Aquaculture principles and practices, First Indian reprint pp-216-227.


    No comments:

    Post a Comment