-->

atas

    Thursday 15 August 2019

    Viral Covert Mortality Disease (VCMD)

    Nama lain
    Viral Covert Mortality Disease (VCMD) [2]

    Etiologi/ penyebab
    Covert Mortality Nodavirus (CMNV), Nodaviridae, alphanodavirus, ssRNA, bersegmen, tidak beramplop [1]

    Hospes
    Fenneropenaeus chinensis, Litopenaeus vannamei dan Marsupenaeus japonicus [1], Penaeus monodon, Macrobrachium rosenbergii [2]. Baru-baru ini sebuah studi menyatakan bahwa CMNV dapat berpindah inang pada ikan laut Mugilogobius abei [4].

    Stadium rentan
    Kematian dimulai pada satu bulan pasca tebar lalu meningkat pada usia 60-80 hari pasca tebar [1]. Namun sampel yang positif dapat terdeteksi pada berbagai stadia, nauplii, postlarva, juvenil, dan induk [5].  

    Epizootiologi:
    Covert Mortality Nodavirus (CMNV) berkaitan erat dengan Covert Mortality Disease yang menyebabkan kerugian di Cina sejak tahun 2009. Kematian terjadi setiap hari hingga mencapai 80%. Sebelumnya penyakit ini disebut juga dengan “bottom death” sebab udang yang mati berada di dasar perairan [1]. Morbiditas dari penyakit ini cukup rendah pada beberapa sistem budidaya indoor dibandingkan outdoor [2]. Prevalensinya dapat mencapai 47% [7]. Amphipoda Corophium sinense, Hermit crab Diogenes edwardsii, Ghost crab Ocypode cordimanus Zhang, hyperiid amphipod Parathemisto gaudichalldi, dan Fiddler crab Tubuca. Arcuata bisa jadi menjadi inang perantara CMNV [3]. Penularan secara vertikal mungkin saja terjadi [5]. Pada studi surveilans yang dilakukan di Cina Timur menunjukkan bahwa udang liar E. Carinicauda diduga kuat menjadi inang perantara atau karier biologis dari CMNV. Pada studi oleh Liu melalui udang ini memperlihatkan bahwa CMNV dapat terdeteksi pada oogonia, oosit, spermatosit, telur yang sudah difertilisasi, dan nauplii [6].

    Faktor pendukung
    Diduga kuat, nitrit, suhu yang tinggi, dll menyebabkan penyakit ini [1].

    Gejala Klinis
    Penyakit ini, sesuai dengan namanya ditandai dengan adanya udang yang sekarat bersembunyi di dasar petakan daripada berenang di permukaan atau mendekati aliran air. Secara klinis, udang yang terserang CMNV ditandai dengan nekrosis dan atrofi hepatopankreas, lambung dan usus yang kosong, cangkang melunak, pertumbuhan melambat, otot berwarna putih dan mengalami nekrosis [1]. Hepatopankreas pada kasus CMNV dapat berwarna kuning-coklat hingga memucat [5].

    Perubahan patologi
    Secara histopatologi, perubahan CMNV meliputi nekrosis koagulatif multifokal disertai infiltrasi hemosit pada otot lurik. Badan inklusi eosinofilik intranuklear virus ditemukan pada epitel tubulus hepatopankreas dan organ limfoid. Nukleus yang karyopiknosis teramati pada otot dan organ limfoid. Atrofi terdapat pada epitel tubulus hepatopankreas [1]. Disamping itu juga teramati infiltrasi pada hepatopankreas dan spheroid organ limfoid [2]. Pada ikan M. abei, virus CMNV dapat menyebabkan nekrosis otot yang lemuas, vakuolasi retina mata, dan cerebellum [4].

    Diagnosa banding
    Perubahan histopatologi penyakit CMNV ini menyerupai dengan IMNV (infectious Myonecrosis virus), Penaeus vannamei Nodavirus (PvNV), dan Macrobrachium rosenbergii Nodavirus (MrNV). Ketiganya dapat dibedakan dari tiingkat mortalitasnya. Sebagian besar kematian pada virus yang menyerang di otot berlangsung lambat. Namun CMNV memiliki virulensi yang lebih tinggi daripada PvNV dan IMNV. CMNV memiliki organ target yang berbeda dibandingkan IMNV, PvNV dan MrNV. Hanya CMNV menyebabkan atrofi dan nekrosis[1,2].

    Metode Diagnosa
    Penyakit ini dapat didiagnosa dengan RT PCR, RT LAMP, sekuensing, histopatologi, Fluorescence in situ hybridization. Sedangkan partikel virus dapat diamati dengan TEM [1,2].

    Pencegahan dan Pengendalian
    Adanya kemungkinan vektor atau karier dari invertebrata membutuhkan perhatian dimana disinfeksi harus senantiasa dilakukan dan berhati-hati dalam menggunakan pakan segar [3]. Ditemukannya ikan laut sebagai inang baru ataupun inang perantara juga harus diwaspadai untuk menghindari penularan melalui ikan [4].

    Referensi
    1. Zhang, Q., Q. Liu, S. Liu, H. Yang, S. Liu, L. Zhu, B. Yang, J. Jin, L. Ding, X. Wang, Y. Liang, Q. Wang, J. Huang. 2014. A new nodavirus is associated with covert mortality disease of shrimp. Journal of General Virology 95, 2700–2709

    2. Zhang, Q., T. Xu, X. Wan, S. Liu, X, Wang, X. Li.,  X. Dong, B. Yang, J. Huang. 2017. Prevalence and distribution of covert mortality nodavirus (CMNV) in cultured crustacean.Virus Research http://dx.doi.org/10.1016/j.virusres.2017.03.013

    3. Liu, S., Wang, X., Xu, T., Li, X., Du, L., Zhang, Q., Vectors and reservoir hosts of covert mortality nodavirus (CMNV) in shrimp ponds, Journal of Invertebrate Pathology (2018), doi: https://doi.org/
    10.1016/j.jip.2018.03.011

    4. Zhag, Q.L., S. Liu, J. Li, T.T. Xu, X.H. Wang, G.M. Fu, X.P. Li., S.W. Sang, X.D. Bian, J.W. Hao. 2018. Evidence for Cross-Species Transmission of Covert Mortality Nodavirus to New Host of Mugilogobius abei. Front. Microbiol. 9:1447. doi: 10.3389/fmicb.2018.01447

    5. Huang, J., Q.L. Zhang, N. Bai., X.Y. Wan., H.L. Wang, G.S. Xie, B. Yang, X.H. Wang, C. Li, X.L. Song. 2015. Covert Mortality Nodavirus (CMNV): The Pathogen, Epidemiology, and Coinfection with EMS/AHPND. International technical seminar/workshop: “EMS/AHPND: Government, Scientist, and Farmer Responsess”.  Presentation.

    6. Liu, S., J. Li., Y. Tian, C. Wang, X.Li, T. Xu, J. Li, Q. Zhang. 2017. Experimental vertical transmission of covert mortality nodavirus in Exopalaemon carinicauda. Journal of General Virology 2017;98:652–661

    7. Newman, S.G. Current Status of Shrimp Disease in SE Asia.










    No comments:

    Post a Comment