Pada budidaya udang,
pengeringan tambak menjadi suatu proses persiapan lahan yang wajib dilakukan.
Pengeringan tambak umum dilakukan pada tambak yang memiliki dasar tanah. Proses
ini biasa dilakukan mengikuti proses pasca panen. Tujuan dari proses
pengeringan adalah mendekomposisi mikroba dalam bahan organik tanah dan
memineralisasi nutrisi organik. Tanah yang keras akan membantu algae untuk
melekat. Tanah yang benar-benar kering akan membantu juga menghilangkan
agen-agen patogen dan substansi berbahaya baik yang dihasilkan ketika tambak
dalam kondisi penuh dengan air maupun yang mungkin masih ada di dalam sedimen atau
tanah yang basah. Misalnya pasa kasus white spot disease (WSD), running
mortality syndrome (RMS) dan white gut diseases dan panen dini, dimana petak
yang dikeringkan hingga 30-45 hari lebih sering memperoleh panen yang sempurna.
Virus WSD masih dapat infektif dalam sedimen tanah hingga 26 hari atau lebih.
Oleh karenanya proses pengeringan yang sempurna hingga 3-4 minggu dapat
membantu mencegah kejadian WSD.
- Ikan
- Udang
- Ikan Hias
- Kerang
- Lobster
- Mamalia Laut
- Rumput Laut
- Lingkungan
- Nutrisi
- Herbal
- Lab
Saturday, 14 December 2019
Monday, 25 November 2019
Vibriosis pada ikan
Nama lain: vibriosis; red pest, saltwater furunculosis, boil disease, dan ulcer disease, vibriosis klasik
Etiologi/ penyebab
setidaknya ada 13 spesies vibrio yang dilaporkan menyebabkan penyakit pada ikan antara lain Vibrio alginolyticus, V. anguillarum, V. carchariae, V. cholerae, V. damsella (Photobacterim damsella), V. harveyi, V. ordalii, V. parahaemolyticus, V. mimicus, V. vulnificus, V. Salmonicida serta tiga spesies baru V. Ichthyoenteri, V. Splendidus, V. Pelagiius.
setidaknya ada 13 spesies vibrio yang dilaporkan menyebabkan penyakit pada ikan antara lain Vibrio alginolyticus, V. anguillarum, V. carchariae, V. cholerae, V. damsella (Photobacterim damsella), V. harveyi, V. ordalii, V. parahaemolyticus, V. mimicus, V. vulnificus, V. Salmonicida serta tiga spesies baru V. Ichthyoenteri, V. Splendidus, V. Pelagiius.
Monday, 28 October 2019
[PROFIL] Ikan Mola-Mola
![]() |
Ikan mola-mola (pict credit to FAO, 2005) |
Taksonomi (ITIS)
Kingdom Animalia
Subkingdom Bilateria
Infrakingdom Deuterostomia
Phylum
Chordata
Subphylum Vertebrata
Infraphylum Gnathostomata
Superclass Actinopterygii
Class Teleostei
Superorder Ostariophysi
Order Cypriniformes
Superfamily Cyprinoidea
Family Cyprinidae
Genus Hypophthalmichthys
Species Hypophthalmichthys
molitrix (Valenciennes in Cuvier and Valenciennes, 1844)
Hypophthalmichthys molitrix
Wednesday, 23 October 2019
Kram pada udang
Nama lain
Cramped tails, bent tails, body cramp [1], Cramped Muscle Syndrome (CMS) [2].
Cramped tails, bent tails, body cramp [1], Cramped Muscle Syndrome (CMS) [2].
Etiologi/ penyebab
Tidak
diketahui. Diduga berkaitan dengan ketidakseimbangan mineral, atau peningkatan
suhu air dan udara [1]. Buruknya kualitas pakan juga dikaitkan dengan kram.
Kram ditandai dengan kontraksi otot ekor dan terjadi abnormalitas fisiologis
pada otot [2]. Defisiensi vitamin B,
ketidakseimbangan kalsium dan magnesium, oksigen rendah, perubahan salinitas,
paparan atypical kation atau campuran anion didugan menjadi penyebab kram
lainnya [2].
Thursday, 17 October 2019
Sistem Respirasi Ikan: Insang
Kebanyakan kelompok teleostei menggunakan insang
sebagai organ utama pada sistem pernafasan, meskipun beberapa memiliki alat
bantu nafas seperti kulit, faring, dll [1].
Lokasi
Insang berlokasi bilateral di area posterior
kepala atau yang disebut dengan branchial
chamber/ opercular chamber [3].
Fungsi
Insang bertanggungjawab dalam pertukaran garam dan
air serta berperan dalam mengeksresikan produk buangan nitrogen [2]. Dalam melakukan
pertukaran gas, oksigen berdifusi sepanjang epitel lamella, sedangkan
karbondioksida diekskresikan sebagai gas terlarut melalui lamella atau dalam
bentuk bikarbonat oleh sel penghantar ion [5]
Subscribe to:
Posts (Atom)