-->

atas

    Saturday 10 November 2018

    Gaffkemia pada Lobster


    Nama lain:  Gaffkaemia, blood disease atau pink tail [5]

    Etiologi/ penyebab:
    Bakteri Aerococcus viridans. Bakteri ini menyerang cangkang dan darah lobster. Bakteri ini merupakan patogen oportunis yang secara alami terdapat pada fasilitas pemeliharaan, di lumpur, air laut, dan tempat penyimpanan [1]. Bakteri ini memiliki ciri gram positif kokus membentuk tetrad. Pada media agar darah, menunjukkan katalase negatif dan beta hemolitik [5]. Bakteri ini dapat berdormansi dan dibawa oleh karier dalam jangka panjang. Pertumbuhan bakteri ini bergantung pada suhu dimana pada suhu rendah (1-5oC) penyakit tidak berkembang. Pada suhu yang lebih tinggi bakteri akan bermultiplikasi dan mengakibatkan kematian. [1]. Virulensi dari A. viridans var homari ini diketahui terbatas oleh sebaran geografi atau variasii genetik temporal strain [3]. Bakteri ini masuk tubuh lobster dengan menembus kitin lalu mencapai hemolim [5]


    Hospes
    Losbter Amerika (H. americanus).  Di Amerika utara, infeksi ringan ditemukan pada uji coba di kepiting dan spiny lobster. Kepiting dan krustasea lainnya berpotensi menjadi reservoir pada infeksi ini [1]. Penyakit ini juga terjadi pada H. gammarus, lobster di Eropa [2].

    Stadium rentan : -

    Epizootiologi
    Bakteri ini pertama kali diisolasi tahun 1947 dari lobster Amerika hasil tangkapan di Maine, Amerika Serikat [1]. Penyebaran infeksi terjadi ketika terdapat luka terbuka. Pencampuran lobster lokal dengan import juga berpotensi besar terhadap infeksi [2] mengingat bakteri penyebab gaffkemia terdapat pada fasilitas penyimpanan dan air.

    Faktor pendukung
    Tidak ada kondisi lingkungan spesifik yang berkaitan dengan gaffkemia. Namun, padat tebar, penurunan oksigen, perubahan salinitas, buruknya kondisi lingkungan, meningkatkan terjadinya luka dan memperburuk kondisi hospes sehingga infeksi dapat menyebar [5].

    Gejala Klinis
    Tidak ada gejala klinis yang spesifik. Lobster terlihat lemah, merebahkan diri satu sisi dengan mengelurkan satu atau kedua capitnya. Pada kondisi laboratorium, lobster berhenti makan. Adapula yang mendeskripsikan gejalanya berupa warna pink pada ekor bagian bawah (red tail) [1]. Infeksi stadium awal maupun pertengahan tidak menunjukkan banyak perbedaan. Sedangkan pada stadium lanjut, lobster yang terinfeksi akan mati dalam 20-30 menit pasca diangkat dari dalam air [5].  Namun demikian gejala ini tidak berlaku bagi lobster eropa yang memang dalam kondisi sehat bagian ekor berwarna pinkish atau kemerahan [1]

    Perubahan patologi
    Pada uji coba untuk mendapatkan gambaran histopatologi gaffkemia pada lobster, diperoleh gambaran perubahan pada organ dalam 14 hari pengamatan antara lain: agregasi hemosit pada spatium hemalis di seluruh jaringan (otak, thoracic ganglia, syaraf yang lebih besar) yang jumlah dan ukurannya meningkat seiring berjalannnya infeksi. Agregasi sangat banyak sehingga spatium hemalis melebar dengan banyaknya hemosit bebas. Fagositosis awal yang membentuk nodul hemositik/ fixed phagocyte teramati pada spatium hemalis dan hepatopankreas kemudian terjadi diferensiasi hemosit dari jaringan hematopoietik. Bakteri dapat ditemukan jug dalam hemolimfe. Agregasi hemosit teramati pada kelenjar antennal. Epidermis, gonad, organ mandibular, insang, , jaringan ikat spongy, mata, syaraf, tidak mengalami perubahan. Jantung dan otot yang berhubungan dengan lambung dan eksoskeleton tidak terpengaruh oleh infeksi kecuali pada akhir infeksi dimana agregasi hemosit membesar sehingga menekan dan menghentikan aliran darah. Seluruh epitel termasuk di hepatopankreas terlihat normal. Perubahan lain yang teramati adalah jumlah organisme fouling yang meningkat di hari terakhir infeksi [4]. Pada stadium pertengahan infeksi, jumlah bakteri mencapai 1 x 108 hingga 1 x 109/g di hemolim dan hepatopankreas. Pembekuan hemolim juga mengalami perubahan waktu untuk penjendalan [5]

    Diagnosa banding
    -


    Metode Diagnosa
    Diagnosa stadium awal dilakukan dengan kultur bakteri dari hemolim lalu menggunakan metode koaglutinasi, IFAT, atau secara konvensional. Pada akhir infeksi dapat dilakukan dengan pewarnaan gram dari smear hemolim, koaglutinasi, maupun IFAT [6].

    Pencegahan dan Pengendalian
    Lobster yang mati sebaiknya segera disingkirkan, jika tidak maka bakteri akan mencemari air wadah budidaya. Bakteri juga dapat singgah pada endapan, pipa, dan filter.  Oleh karenanya penting kiranya untuk menjaga bak-bak pemeliharaan bebas dari kotoran dan selalu menggosok sisi dan dasar bak ketika dikosongkan. Bahan yang dapat digunakan untuk membersihkan bak antara lain 1% sodium hidroksida dan 0,1% teepol atau minimal 1000pppm klorin. Bahan tersebut diberikan dengan takaran 2,5liter/m2 lalu diamkan selama 3 jam sebelum kemudian dibilas. Bila ada lobster yang mampu bertahan dari outbreak sebaiknya dikarantina pada wadah tersendiri kemudian diberikan perlakuan suhu rendah [1]. Hal yang terpenting untuk mencegah terjadinya infeksi adalah menghidari terjadinya kelukaan. Stadium awal penyakit dapat dikontrol dengan antibiotik. Vaksinasi untuk penyakit ini masih dalam tahap pengembangan [5].



    Bahan acuan

    1. Beard, T.W. dan Mc Gregor, D. 2004. Storage and care of live lobsters. Lowestoft
    2. Alderman, D.J. Geographical spread of bacterial and fungal diseases of crustaceans. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 1996, 1 5 (2), 603-632
    3. Stebbing, P.D., M. J. Pond, E. Peeler, H. J. Small, S. J. Greenwood, D. Verner-Jeffreys. 2012. Limited prevalance of gaffkaemia (Aerococcus viridans var. homari) isolated from wild-caught European lobsters  Homarus gammarus in England and Wales. Disease of aquatic organisms Vol. 100: 159–167, 2012 doi: 10.3354/dao02491
    4. Johnson, P.T., James E.S, B Arie. 1981. Histopathology of Aerococcus viridans var. homari Infection (Gaffkemia) in the Lobster, Homarus americanus, and a Comparison with Histological Reactions to a Gram-Negative Species, Pseudomonas perolens. JOURNAL. OF INVERTEBRATE PATHOLOGY 38, 127- 148 (1981)
    5. Olivier, G. 1999. Gaffkemia, a bacterial disease of lobsters: Genus Homarus. INTERNATIONAL COUNCIL FOR THE EXPLORATION OF THE SEA: Denmark, Leflet no 22.

































    No comments:

    Post a Comment