-->

atas

    Tuesday 12 June 2018

    Tehnik Nekropsi pada Ikan


    Nekropsi merupakan suatu tehnik pembedahan yang dilakukan pada hewan baik hewan terrestrial maupun akuatik. Nekropsi dibutuhkan untuk mengamati hingga mengambil sampel organ untuk diuji laboratoris. Pada ikan, nekrospsi umumnya dilakukan untuk ikan yang berukuran lebih besar mulai dari tokolan. Ikan berukuran kecil atau benih sulit dilakukan nekropsi, oleh karenanya sampel kebanyakan diambil secara utuh.

    Alat dan Bahan
    - satu set alat bedah
    - gloves
    - baki
    - timbangan
    - penggaris/ alat ukur lainnya

    Prosedur nekropsi
    a. Lakukan pengukuran panjang dan berat ikan



    b.  Lakukan pemeriksaan eksternal terlebih dahulu. Apabila terdapat lesi, pertimbangkan untuk diambil sampelnya untuk pemeriksaan bakteriologi atau histopatologi. Amati keberadaan parasite, bila ada lakukan pemeriksaan mikroskopis terlebih dahulu. Bila diperlukan, sebelum melakukan nekropsi, lakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan apus darah atau pemeriksaan lainnya.

    c. rebahkan ikan ke arah lateral kanan/ rebah kanan untuk mempermudah pengamatan organ pasca nekropsi

    d. Lakukan euthanasi secara humanis.

    e.  Lakukan pembedahan abdomen. Pembedahan ini dilakukan dengan melakukan irisan menggunakan gunting dari lubang anal ke arah depan (anterior), melewati ruang antara sirip pectoral hingga ventral operculum. Kemudian dari lubang anal melengkung di mengikuti linea lateralis ke arah operculum. Lalu buat irisan pada operculum yang menghubungkan irisan bagian dorsal dan ventral sehingga seluruh organ dalam terlihat.  

    f. Setelah bagian organ dalam terekspos, lakukan pemeriksaan internal, amati dan catat perubahan organ baik dari ukuran, warna, konsistensi, bentuk. Lakukan pengambilan sampel. Hati-hati untuk organ kantung empedu sebab berdinding tipis dan mudah pecah. Pecahnya empedu akan mengotori organ lainnya.

    g. khusus organ ginjal, singkirkan terlebih dahulu gelembung renang (jika ada) kemudian buka selaput yang menutup di bawahnya. Ginjal terletak di sepanjang tulang punggung ikan.

    h. pada pengambilan sampel, lakukan pengambilan sampel terlebih dahulu untuk pemeriksaan bakteriologi, usapkan iodine pada organ sebelum melakukan kultur agar lebih aseptis. Baru kemudian dilanjutkan pengambilan sampel untuk tissue imprint/squash dan histopatologi.

    i. Bila terdapat gejala klinis mengarah ke penyakit syaraf, lakukan pembedahan cranial. Dilakukan untuk mengekspos bagian otak dan mata.


    Gb. garis irisan nekropsi abdomen (picture from http://www.agriculture.gov.au)




    Catatan: pada saat melaksanakan nekropsi, pengetahuan anatomi ikan sangat dibutuhkan untuk mempermudah pengambilan organ target. Personel yang melakukan tindakan nekropsi harus memiliki pengetahuan tata cara pengambilan serta pengawetan organ untuk pemeriksaan parasite, histopatologi, mikrobiologi, dan biologi molekuler.


    Referensi

    Bassleer, G. 2004. Disease. in Marine Aquarium Fish: causes - development- symptoms- treatment  3rd Edition. Bassleer Biofish: Belgium

    Lukistyowati, I. 2005. Tehnik pemeriksaan Penyakit Ikan. Unri Press: Pekanbaru

    USFWS/AFS-FHS. Standard Procedures for Aquatic Animal Health Inspection

    Weber III, E.P.S. dam Govett, P. 2009. Parasitology and Necropsy of Fish. Compendium: Continuing Education for Veterinarian


    No comments:

    Post a Comment