-->

atas

    Thursday 7 September 2017

    Lintah pada ikan hias



    Etiologi/ penyebab: Myzobdella pada air laut dan Piscicola pada ikan tawar [1]. Lintah merupakan parasit dari subklas hirudinea [2]

    Hospes : ikan hias air tawar dan laut [5]

    Faktor pendukung
    Meski kecil, namun ada resiko masuknya lintah dari pakan hidup [4]

    Siklus hidup
    Secara langsung dimana dewasa yang hermafrodit akan meninggalkan hospes kemudian meletakkan coccon pada substrat yang sesuai. Setelah coccon menetas, larva akan mencari hospes yang sesuai [1]. Lintah dapat bertahan di luar tubuh ikan hingga 3 bulan. Telur akan menetas antara 13 – 80 hari, tergantung suhu. Lintah muda akan mencari hospes baru dan dewasa setelah 19-24 hari [4].


    Siklus hidup lintah pada ikan  (credit to [4] )
    1. lintah memakan darah 2-3 hari
    2. lepas dari ikan, mencerna/ meletakkan telur
    3. telur melekat pada batu dan tanaman
    4 menetas dan mencari ikan untuk makan



    Gejala Klinis
    Lintah dapat teramati secara makroskopis melekat pada insang atau lebih umum di permukaan tubuh [1]. Lintah akan melekat pada tubuh ikan sekitar 2 hari. Ketika menghisap darah, tempat melekatnya akan mengalami luka [3]. Luka ini rentan terhadap infeksi sekunder jamur dan bakteri. Lintah yang melekat akan menunjukkan gerakan menghisap menarik dan mengendurkan tubuhnya [4]. Pada ikan kecil aktifitas ini terkadang dapat menyebabkan kematian [3]. Ikan juga akan mengalami perubahan tingkah laku menjadi lemah (akibat anemia) dan gelisah [4]. Lintah juga dapat berperan sebagai vektor dari protozoa seperti Trypanosoma dan Cryptobia.sp [5]

    ikan hias yang terinfestasi lintah (picture credit to [3] )


    Perubahan patologi
    Lintah bersegmen dan kontraktil dengan sucker anterior dan posterior untuk makan dan melekat. Parasit ini menghisap darah dan dapat menularkan bakteri serta virus. Lintah juga dapat menjadi vektor bagi flagellata, parasit darah Trypanosoma. Ikan yang terinfestasi menjadi anemia dan mengalami ulcerasi di kulit [1]. Parasit ini dapat menyebabkan anemia parah dan kematia bila menyerang dalam jumlah banyak [2]

    Metode Diagnosa
    Lintah dapat diamati secara langsung. Lintah memiliki panjang hingga 5cm dengan sucker di anterior dan posterior serta tubuh yang bersegmen. Parasit ini sering ditemukan di tubuh atau di tanaman [3], batu-batuan [4]. Bila teramati gejala klinis yang mengarah ke infestasi lintah, amati adanya coccon telur yang berwarna coklat hingga hitam, oval, dan terkadang berkelompok [4].

    Pencegahan dan Pengendalian
    Apabila infestasi dalam jumlah sedikit, lintah dapat diambil secara manual. Pinset yang tidak tajam dapat digunakan untuk mencabut lintah di bagian mulut (yang melekat di tubuh). Tidak diperbolehkan menjepit di tengah sebab parasit dapat memuntahkan isi perutnya ke dalam luka di tempat melekat sehingga meningkatkan resiko penularan penyakit. Dapat pula digunakan bahan-bahan yang dapat melukai parasit misalnya garam (untuk lintah air tawar) langsung ke tubuh parasit [3].

     Seluruh peralatan, media, wadah harus dikeringkan untuk membasmi stadium dewasa dan telur. Penggunaan organofosfat harus secara bijak. Tanaman hidup serta substrat tanah dapat menjadi media hidup bagi lintah. Oleh karena itu sebelum memasukkan ke dalam akuarium harus dilakukan disinfeksi atau dengan merendamnya menggunakan potasium permanganat (PK) [1]. Bila perlu, masukkan ornamen dan dekorasi ke air mendidih agar lebih aman [4]. Penggantian air lebih sering, mengumpulkan parasit, dan membersihkan dekor akuarium dapat mengurangi dan membasmi lintah dari akuarium. Cichlid besar suka memakan lintah, oleh karenanya menambahkan lebih banyak jenis ini diperbolehkan [3]. Pemberian pakan hidup harus sangat diperhatikan apabila ada lintah dewasa yang melekat [4].

    Upaya penanganan non bahan kimia dapat dilakukan dengan sebuah “jebakan” untuk lintah. Tehniknya adalah dengan meletakkan sepotong daging atau hati di sebuah plastik yang telah dilubangi. Kemudian plastik berisi daging atau hati diberi pemberat agar tenggelam dan tali untuk mengangkat. Letakkan di beberapa sisi di kolam. Lintah akan tertarik pada “jebakan” tersebut dan dapat dibuang secara rutin [1]

    Pengobatan dan penanganan menggunakan bahan kimia [3][5] [6] [7]
    Bahan
    Dosis
    Penggunaan
    Catatan
    Triklorfos
    0,25-0,5mg/L
    Perendaman selama 1 jam atau setiap 5 hari, diulang selama 3-4 minggu
    Pasca pengobatan ikan dipindahan ke wadah yang bebas lintah
    Formalin
    25ppm
    Untuk di dalam akuarium

    Asam asetat glasial
    1:1000
    Perendaman selama 1 menit

    Asam asetat

    perendaman

    Sodium Klorit



    Garam



    PK
    1:10000

    Disinfeksi akuarium
    Tawas
    1sdm/ galon air
    Pencucian alat dan dekorasi
    Dilakukan sebelum memasukkan dekorasi ke dalam akuarium


    Referensi

    [1] Wildgoose, W.H (ed). BSAVA Manual of Ornamental Fish Second Edition. British Small Animal Veterinary Assosociation.

    [2] Roberts, H.E. 2010. Fundamentals of ornamental fi sh health. Blackwell Publishing

    [3] Sera Guide. Healthy Aquarium Fish. Sera


    [4] Bailey, M dan Burgess, P. 2000. Tropical Fishlopedia: A complete Guide to Fish Care.  Interpet

    [5] Harms, C.A. 1996. Treatments for Parasitic Diseases of Aquarium and Ornamental Fish. Seminars in Avian and Exotic Pet Medicine, Vol 5, No 2 (April), 1996: pp 54-63

    [6] Hoffman, G.L. 1999. Parasites of North American Freshwater Fishes. Cornell University Press

    [7] Khan,H. 1943. Study In Diseases Of Fish: Infestation Of Fish With Leeches And Fish Lice. Proceedings of the Indian Academy of Sciences - Section B May 1944, Volume 19, Issue 5, pp 171–175

    No comments:

    Post a Comment