Etiologi/ penyebab
Cacing Capillaria spp [1]. Capillaria
pterophyllii relative sering ditemukan pada usus ikan cichlid [7].
Hospes
Discus [1,5], Angelfish
[2], cichlid [3], cyprinid, gurame, tetra [6] dapat ditemukan baik pada ikan air
tawar maupun laut [5].
Stadium rentan
-
-
Epizootiologi
Parasit ini dapat
menimbulkan kematian dalam jumlah tinggi pada ikan yang hidup di akuarium [5]. Parasit
ini berpotensi zoonosis, menginfeksi pada manusia [8].
Siklus Hidup
Larva menetas dari telur yang berukuran 13-150um. Infeksi terjadi ketika
ikan memakan larva infektif. Larva
ditemukan hanya pada saluran pencernaan ikan yang terinfeksi. Pada saat
tertentu, larva dapat hidup di hati, namun kebanyakan di usus. Pada suhu
68-73oF, hingga dewasa, Capillaria membutuhkan waktu selama 3 bulan. Sedangkan
telur yang berembrio membutuhkan waktu 3 minggu hingga menjadi infektif.
Meskipun siklus hidupnya secara langsung, cacing tubifex dapat menjadi hospes
paratenik yang membawa stadium infektif Capillaria [7].
Faktor pendukung
-
-
Gejala Klinis
Parasit ini menyebabkan
ikan mengalami diare dan warna tubuh menggelap [1]. Feses biasanya berwarna
putih dan berlendir [2,4]. Ikan mengalami perubahan perilaku terkejut,
kehilangan nafsu makan, kekurusan. Infestasi parasit ini terkadang sulit
teramati namun dapat menyebar ke seluruh ikan yang berada di wadah yang sama.
Ikan juvenil yang terinfestasi biasanya akan mengalami gangguan pertumbuhan [4].
Perubahan patologi
Cacing dewasa kerap
ditemukan pada saluran pencernaan, menimbulkan kerusakan kronis bila dalam
jumlah banyak. Beberapa dapat mempenetrasi dinding lambung dan menyebabkan
peradangan [9].
Diagnosa banding
-
Metode Diagnosa
Metode Diagnosa
Wet mount untuk mencari telur dan Capillaria dewasa yang berbentuk spesifik
[1,3]. Cacing ini sangat pipih dan panjang [4]. Betinanya sering terlihat
menciri dengan membawa telur berwarna coklat, berbentuk seperti drum dan memiliki
polar plug pada setiap ujungnya. Sedangkan cacing jantan atau yang belum
dewasa, sering kali hilang saat nekropsi [6, 7].
Gb. Telur cacing Capillaria yang khas (pict credit to Wildgoose) |
Gb. telur cacing dibawa oleh cacing betina (pict credit to Rahmati-Holasoo et al., 2010) |
Keamanan Pangan
Parasit Capillaria dapat bersifat zoonosis, menimbulkan diare,
borborygmi, dan sakit perut. Jika tidak ditangani pasien akan mengalami
kelemahan, anoreksia, diare, edema, kekurusan. Kematian dapat terjadi pada
kasus yang tidak ditangani [8].
Pencegahan dan
Pengendalian
Pengobatan
dapat dilakukan dengan pemberian obat Levamisol sebesar 2 mg/L selama 24jam,
Fenbendazole (20 mg/kg berat badan diberikan 7 hari kemudian), mebendazole (20
mg/kg untuk seminggu sekali) [1]. Pada kelompok ikan carp, bahan yang dapat
digunakan untuk penanganan Capillariasis adalah ammonium potassium tartrate
(1,5mg/L dua kali sehari) atau dengan herbal mengggunakan bawang putih cincang
(200mg/L air) [10]. Pencegahan dilakukan dengan melakukan sanitasi yang baik,
mengevaluasi kembali indukan. Pakan hidup berpotensi sebagai karier, oleh
karenanya sebaiknya dihindari [7].
Referensi
Referensi
- Jepson, L. 2009. Exotic Animal Medicine A Quick Reference Guide 1st Edition. Elsevier: Missouri
- Jepson, L. 2016. Exotic Animal Medicine A Quick Reference Guide 2nd Edition. Elsevier: Missouri
- Wildgoose, W.H (Ed). 2001. BSAVA Manual of Ornamental Fish. British Small Animal Veterinary Association
- Sera guide. Healthy Aquarium Fish. Sera: Germany
- Rahmati-holasoo, H., H.E. Mousavi, M. Soltani, S. Hosseini, M. Ghadam, R. Samani. 2010. Capillariosis In Breeder Discus (Symphysodon Aequifasciatus) In Iran. Journal of Agriculture Sciences 55 (3): 1-7
- Chidambaram, P., 2009, Studies on the occurrence of diseases in ornamental fishes in Tamilnadu. Tamilnadu Veterinary and Animal Science University. Thesis
- Yanong, R.P.E. 2017. Nematode (Raoundworm) Infections in Fish. IFAS Extension
- Cross, J.H. dan Basaca-Sevilla, V. Capillariasis Philippinensis: A Fish Borne Parasitic Zoonosis
- Noga, E J. 2010. Fish disease : diagnosis and treatment / Second Edition. Blackwell Publishing
- Pena, N., Auro, A. and Sumano, H. (1988) A comparative trial of garlic, its extract, and ammonium-potassium tartrate as anthelmintics in carp. Journal of Ethnopharmacology 24, 199–203
No comments:
Post a Comment