-->

atas

    Sunday 7 April 2019

    Capillariasis

    Nama lain: -

    Etiologi/ penyebab
    Cacing Capillaria spp [1].  Capillaria pterophyllii relative sering ditemukan pada usus ikan cichlid [7].

    Hospes
    Discus [1,5], Angelfish [2], cichlid [3], cyprinid, gurame, tetra [6] dapat ditemukan baik pada ikan air tawar maupun laut [5].

    Stadium rentan 
    -

    Epizootiologi
    Parasit ini dapat menimbulkan kematian dalam jumlah tinggi pada ikan yang hidup di akuarium [5]. Parasit ini berpotensi zoonosis, menginfeksi pada manusia [8].

    Siklus Hidup
    Larva menetas dari telur yang berukuran 13-150um. Infeksi terjadi ketika ikan memakan larva infektif.  Larva ditemukan hanya pada saluran pencernaan ikan yang terinfeksi. Pada saat tertentu, larva dapat hidup di hati, namun kebanyakan di usus. Pada suhu 68-73oF, hingga dewasa, Capillaria membutuhkan waktu selama 3 bulan. Sedangkan telur yang berembrio membutuhkan waktu 3 minggu hingga menjadi infektif. Meskipun siklus hidupnya secara langsung, cacing tubifex dapat menjadi hospes paratenik yang membawa stadium infektif Capillaria [7].

    Faktor pendukung
    -

    Gejala Klinis
    Parasit ini menyebabkan ikan mengalami diare dan warna tubuh menggelap [1]. Feses biasanya berwarna putih dan berlendir [2,4]. Ikan mengalami perubahan perilaku terkejut, kehilangan nafsu makan, kekurusan. Infestasi parasit ini terkadang sulit teramati namun dapat menyebar ke seluruh ikan yang berada di wadah yang sama. Ikan juvenil yang terinfestasi biasanya akan mengalami gangguan pertumbuhan [4].

    Perubahan patologi
    Cacing dewasa kerap ditemukan pada saluran pencernaan, menimbulkan kerusakan kronis bila dalam jumlah banyak. Beberapa dapat mempenetrasi dinding lambung dan menyebabkan peradangan [9].

    Diagnosa banding
    -

    Metode Diagnosa
    Wet mount untuk mencari telur dan Capillaria dewasa yang berbentuk spesifik [1,3]. Cacing ini sangat pipih dan panjang [4]. Betinanya sering terlihat menciri dengan membawa telur berwarna coklat, berbentuk seperti drum dan memiliki polar plug pada setiap ujungnya. Sedangkan cacing jantan atau yang belum dewasa, sering kali hilang saat nekropsi [6, 7].

    Gb. Telur cacing Capillaria yang khas (pict credit to Wildgoose)

    Gb. telur cacing dibawa oleh cacing betina
     (pict credit to Rahmati-Holasoo et al., 2010)
    Keamanan Pangan
    Parasit Capillaria dapat bersifat zoonosis, menimbulkan diare, borborygmi, dan sakit perut. Jika tidak ditangani pasien akan mengalami kelemahan, anoreksia, diare, edema, kekurusan. Kematian dapat terjadi pada kasus yang tidak ditangani [8].

    Pencegahan dan Pengendalian
    Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat Levamisol sebesar 2 mg/L selama 24jam, Fenbendazole (20 mg/kg berat badan diberikan 7 hari kemudian), mebendazole (20 mg/kg untuk seminggu sekali) [1]. Pada kelompok ikan carp, bahan yang dapat digunakan untuk penanganan Capillariasis adalah ammonium potassium tartrate (1,5mg/L dua kali sehari) atau dengan herbal mengggunakan bawang putih cincang (200mg/L air) [10]. Pencegahan dilakukan dengan melakukan sanitasi yang baik, mengevaluasi kembali indukan. Pakan hidup berpotensi sebagai karier, oleh karenanya sebaiknya dihindari [7].

    Referensi
    1. Jepson, L. 2009. Exotic Animal Medicine A Quick Reference Guide 1st Edition. Elsevier: Missouri
    2. Jepson, L. 2016. Exotic Animal Medicine A Quick Reference Guide 2nd Edition. Elsevier: Missouri
    3. Wildgoose, W.H (Ed). 2001. BSAVA Manual of Ornamental Fish. British Small Animal Veterinary Association
    4. Sera guide. Healthy Aquarium Fish. Sera: Germany
    5. Rahmati-holasoo, H., H.E. Mousavi, M. Soltani, S. Hosseini, M. Ghadam, R. Samani. 2010. Capillariosis In Breeder Discus (Symphysodon Aequifasciatus) In Iran. Journal of Agriculture Sciences 55 (3): 1-7
    6. Chidambaram, P., 2009, Studies on the occurrence of diseases in ornamental fishes in Tamilnadu. Tamilnadu Veterinary and Animal Science University. Thesis
    7. Yanong, R.P.E. 2017. Nematode (Raoundworm) Infections in Fish. IFAS Extension
    8. Cross, J.H. dan Basaca-Sevilla, V. Capillariasis Philippinensis: A Fish Borne Parasitic Zoonosis
    9. Noga, E J. 2010. Fish disease : diagnosis and treatment / Second Edition. Blackwell Publishing
    10. Pena, N., Auro, A. and Sumano, H. (1988) A comparative trial of garlic, its extract, and ammonium-potassium tartrate as anthelmintics in carp. Journal of Ethnopharmacology 24, 199–203


    No comments:

    Post a Comment