-->

atas

    Wednesday 15 February 2017

    Velvet pada ikan laut

    Nama lain:  Rust Disease, Amyloodiniosis, Golden dustEtiologi/ penyebab: dinoflagellate, Amyloodinium ocellatum. Parasite ini berdiameter 120um

    Hospes : , mangrove red, snapper, mullet, siganid, kerapu [3]

      Stadium rentan: benih, tokolan, indukan [3]
      
          Epizootiologi
    Penyakit ini jarang disebabkan oleh kejadian epidemik. Laporan penyakit ini yang tercatat adalah peristiwa di laut Salton, Danau inland hipersalinitas di California timur. Spesies yang paling tahan terhadap serangan penyakit ini adalah yang memproduksi mucus tebal atau mampu mentoleransi kadar oksigen rendah. Penyakit ini dapat menyebar melalui aerosol/ udara [2]. Parasit juga dapat ditularkan dari ikan ke ikan diikuti dengan reproduksi dan fase pembelahan sel di luar hospes [3]

      Faktor pendukung
    Kepadatan tinggi, tinggi kadar bahan organic, stress penanganan [3]

      Stadium rentan
    Fase hatcheri, dapat juga menginfeksi tokolan dan indukan.

      Gejala Klinis
    Pada larva, parasite ini akan menutupi seluruh permukaan tubuh. Pada individu dewasa parasite berdiam di insang. Infeksi berat menyebabkan adanya bercak putih pada kulit, produksi mucus berlebih, ikan menggosok-gosokkan tubuh ke benda keras, tubuh berwarna gelap, pernafasan terengah-engah ketika berenang, pergerakan yang tidak terkoordinasi. Ikan akan berkumpul di permukaan dekat dengan sumber aerasi [3]

      Perubahan patologi
    Secara histopatologi, terdapat pemisahan epitel insang dari membrane basalis, dengan pembesaran ruang yang terisi cairan interstitial, terdapat hyperplasia insang atau ketiadaan sel mucus [3].



      Patogenesis
    Insang merupakan lokasi utama infestasi. Infestasi berat akan menyerang kulit dan mata. Tomont bahkan dapat ditemukan di saluran pencernaan yang mungkin tertelan oleh hospes. Rhizoid melekat pada sel hospes. Satu tropont dapat menghancurkan dan membunuh beberapa sel hospes. Hal ini menyebabkan kerusakan parah hospes oleh tropont. Infestasi ringan (1-2 tropont tiap lamella insang) menyebabkan sedikit kerusakan. Namun infestasi berat menimbulkan hyperplasia insang, peradangan, hemoragi, dan nekrosis. Kematian dapat terjadi dalam 12 jam. Mortalitas akut juga dapat disebabkan oleh infestasi ringan. Hal ini menunjukkan bahwa hipoksia tidak selalu menyebabkan kematian pada semua infestasi primer insang. Gangguan osmoregulasi dan infeksi sekunder bakteri yang disebabkan oleh kerusakan epitel juga sangat penting [2].


    Siklus hidup dan morfologi
    Tropont berbentuk seperti buah pir hingga ovoid dengan panjang hingga 350um. Tropont dilaporkan memiliki dinding selulosa yang mengandung theca dan amphiesmal plate. Cincin osmofilik mengelilingi area basal dan plate untuk melekat menghasilkan banyak rhizoid filiformis yang keluar melalui celah theca. Rhizoid membesar pada bagian basal sebagai jangkar untuk menancap pada sel hospes. Stomopoda berukuran 30um berhubungan dengan plate perlekatan. Organella ini mungkin berfungsi dalam pencernaan. Granula dan vakuola makanan dalam sitoplasma sel hospes menyebar dan tidak ada kloroplas. Tropont yang lepas dari hospes menarik rhizoidnya dan menjadi tomont. Pembelahan tomont menghasilkan 256 dinospora. A. ocellatum  memiliki dinosporan gymnodinoid (bervbentuk barrel). Stigam berwarna merah yang tercatat sebagai “ocellatum” ada di seluruh siklus hidup.  Pembelahan tomont dan sporulasi optimal pada suhu 23 hingga 27oC.  Pembelahan tomont akan lengkap pada suhu 16-30oC dan infeksi tidak terjadi pada suhu kurang dari 17oC. Salinitas yang efektif antara 12 – 20psu [1]

    .

      Metode Diagnosa
    Amyloodinium akan lebih mudah terlihat pada suasana gelap atau ikan berwarna gelap menggunakan senter. Diagnosa definitive dengan mudah dilakukan dengan identifikasi tropont pada biopsy. Tropont mudah terwarnai dengan lugol’s iodine. Parasit juga dapat diusap pada permukaan kulit yang terinfestasi. Tropont dapat dikeluarkan dengan meletakkan ikan pada wadah kecil berisi air tawar selama 1-3 menit. Tropont akan mengendap di dasar setalh 15-20 menit. Parasit juga dapat diaspirasi dari sedimen dan diidentifikasi secara mikroskopis. Tomont juga dapat ditemukan sebab pengeluaran tropont memicu tropont menghasilkan tomont [2].
    Pada scrapping terdapat protozoa berbentuk oval melekat baik tunggal maupun kluster 2-4 individu di sirip, insang, mata, mulut [3].
      
      Diagnosa diferensial
    Crepioodinium virginicum merupakan spesies yang non patogenik namun menggunakan ikan sebagai tempat perlekatan. Tropont berukuran 820x235um dan berrwarna hijau akibat kloroplas [2].

     Pencegahan dan Pengendalian
    Stadium dinospora rentan terhadap obat-obatan namun tropont dan tomont tahan sehingga sulit dimusnahkan. Tomont dapat mentoleransi kupri pada konsentrasi lebih dari 10 kali kadar toksik untuk dinospora. Tomont juga dapat dihambat pembelahannya namun akan kembali membelah ketika air tidak ditreatment. Penggunaan 100-200mg/L formalin selama 6-9 jam akan melepaskan tropont dari ikan namun akan kembali membelah setelah formalin tidak digunakan. Treatment harus cukup lama agar tropont dan tomont menjadi dinospora atau ikan harus dipindahkan ke wadah yang tidak terkontaminasi. Sangat disarankan untuk melakukan pengecekan secara periodic untuk reinfestasi pasca penanganan. Kupri banyak digunakan untuk mengontrol outbreak namun beberapa parasite menjadi laten. Antimalaria chloroquine diphosphate juga aman, efektif, mengeliminasi infestasi laten, namun mahal [2].

    Penurunan suhu hingga 15oC akan memerangkap parasite namun metode ini tidak pernah bisa diterapkan. Penurunan salinitas hanya menunda tidak mencegah infestasi kecuali ikan ditempatkan pada air tawar. Penggunaan air tawar selama 5 menit akan melepaskan namun tidak semua tropont. Hidrogen peroksida mampu mengatasi parasite namun ikan harus dipindahkan ke fasilitas yang tidak terkontaminasi. Dinospora dapat dibunuh dengan radiasi UV. Pengkarantinaan ikan selama 20 hari akan mengurangi bukan mengeliminasi resiko parasit. Dinospora akan infektif setidaknya 6 hari pada suhu 26oC. Ikan akan menghasilkan respon imun pasca infeksi alami atau buatan [2].


    Bahan pengobatan
    dosis
    Cara pemakaian
    keterangan
    H2O2
    200ppm
    Perendaman selama1 jam
    Dengan aerasi
    CuSO4 kupri sulfat
    0,5-0,7ppm
    Perendaman 3-6 hari

    Formalin
    250ppm
    perendaman

    Formalin
    300ppm
    Perendaman 30-60 menit
    Dengan aerasi

    Referensi
    [1]. Woo, P.T.K. 2006. Fish Diseases and Disorders Volume 1: Protozoan and Metazoan Infections Second Edition. CAB International
    [2] Noga, E.J. 2010. Fish disease : diagnosis and treatment / Second Edition. Blackwell Publishing
    [3] Lio-Po. G.D. dan Inui, Y. 2014. Health Management in Aquaculture Second Edition. Southeast Asian Fisheries Development Center, Aquaculture Department


    No comments:

    Post a Comment