-->

atas

    Friday 7 April 2023

    Mikrocytosis pada Tiram

    Nama lain:  Denman Island Disease [1] Mikrocytosis, Microcell disease of Pacific oyster [3].

    Etiologi/ penyebab:
    Protozoa Mikrocytos mackini, ordo Mikrocytida dalam filum Haplosporidia [1,4,6]

    Hospes
    Semua spesies tiram dapat terinfeksi namun, lebih rentan pada spesies Pacific oyster (Crassostrea gigas), eastern oyster (Crassortrea virginica), European flat oyster (Ostrea edulis) dan Olympia oyster (Ostrea lurida). Crassostrea virginica, Ostrea edulis dan Ostrea lurida sepertinya lebih rentan dibandingkan Crassostrea gigas. Sedangkan geoduck clam (Panope abrupta) dan Manila clam (Venerupis [=Tapes, =Ruditapes] philippinarum) resisten terhadap infeksi M. mackini [1].

    Stadium rentan
    Semua stadium tiram setelah pemindahan rentan terhadap infeksi, umumnya pada tiram >2 tahun. Kerentanan pada larva belum diketahui [1,3]. Juvenil menjadi stadia paling rentan, namun d British columbia, penyakit ini terjadi pada stadia dewasa [2].

    Epizootiologi:
    Penyakit ini pertama kali dilaporkan di Pulau Denman, British Columbia pada awal tahun 1960 [2]. Penularan terjadi secara langsung antar inang namun penularan hanya terbatas pada periode Ketika infeksi aktif pada tiram yang sakit. Parasit yang dilepaskan oleh inang yang mati akan berpindah ke inang lain melalui mekanisme per oral. Parasit yang di hemosit juga dapat melakukan diapedesis lalu keluar melalui saluran pencernaan dan insang. Infeksi dapat bersifat fatal, tergantung kondisi inang dan lingkungan. Kematian biasanya mencapai 40% pada musim semi [1,2]. Tiram yang berhasil bertahan pada infeksi musim semi, dapat mengalami infeksi berulang di musim semi berikutnya. Infeksi subklinis terjadi pada suhu 18oC selama 6 bulan [2].

    Siklus Hidup:
    Langsung antar inang [1]. Siklus hidupnya bergantung pada suhu

    Faktor pendukung
    Parasit mudah berkembang pada suhu dingin kurang dari 10oC selama 3 bulan rentan terhadap penyakit ini. Keparahan penyakit akan meningkat  jika disertai suhu yang dingin[1]. Salinitas (30-35ppt) merupakan kondisi yang disukai parasite berproliferasi dan mortalitas terjadi 40% pada kondisi sub tidal dan gelombang rendah [3]

    Gejala Klinis
    Gejala klinis infeksi M. mackini tidak spesifik. Penyakit ini ditandai dengan adanya lesi fokal kecil (ulcer, abses, pustula) yang biasanya berwarna hijau atau kuning-kecoklatan atau tidak berwarna dengan diameter mencapai 5mm pada jaringan yang lunak. Terkadang dijumpai luka kecoklatan pada cangkang yang berdekatan dengan abses pada permukaan mantel. Tiram yang akan mati menjadi lemah dan terengah-engah [1]. Tiram yang terinfeksi akan lambat tumbuh, lemah dalam menutup cangkang  [4]. Terkadang infeksi tidak disertai oleh gejala klinis, perubahan makroskopis tidak selalu ada [6].


    Gb. Pustula hijau pada M. adductor (Bower dan Meyer, 2015)

    Perubahan patologi
    Parasit M. Mackini berada di sitoplasma jaringan ikat vesikuler di seluruh organ termasuk serabut otot. Parasit juga dijumpai pada hemosit dan epitel kelenjar pencernaan. Pada lesi fokal (ulcer, abses, pustula) terdapat infiltrasi hemosit [1]. Hemosit yang terlibat adalah hemosit granuler dan hyalin [6]. Pada jaringan ikat vesicular terdapat parasit uniseluler dengan diameter 2-3um [2].   

    Diagnosa banding
    Dengan mikroskop cahaya, parasit serupa dengan Bonamia sp. Keduanya dibedakan dimana M. mackini terdapat pada sitoplasma sel jaringan ikat vesikuler dan myocyte yang bukan lokasi infeksi Bonamia sp [1]. Penyakit lain yang menimbulkan lesi pustula adalah infeksi Nocardia crassostreae [2].

    Gb. Perbedaan Mikrocytos dengan parasit lainnya (Wavma, 2020)


    Metode Diagnosa
    Pemeriksaan dapat dilakukan dengan pengamatan klinis. Pada tempel jaringan yang diwarnai menggunakan giemsa, teramati M. mackini pada sel inang. Parasit dapat teramati pada perbesaran 1000x (diameter 2-3um). Parasit juga dapat teramati lebih detil dengan mikroskop elektron. Metode lain untuk deteksi M. mackini adalah histopatologi, insitu DNA, PCR, dan sekuensing [1].

    Gb. Tissue imprint parasite dengan hemosit dan debris m.adductor
    (Bower dan Meyer, 2015)

     

    Pencegahan dan Pengendalian
    Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan melakukan manajemen budidaya yang baik. Tiram dengan ukuran jual 3 tahun dapat segera di panen. Juvenil tiram sebaiknya tidak ditebar pada saat gelombang rendah atau berdekatan dengan yang terinfeksi [1]. Tiram yang terinfeksi harus dicegah pemindahannya ke daerah bebas. Kerang berukuran besar harus dipindahkan sebelum musim dingin berakhir di zona intertidal yang lebih tinggi [2]. Parasit ini dapat diinaktivasi dengan desikasi (pengeringan), perendaman air tawar, dan disinfeksi dengan klorin, ozon, hydrogen peroksida, benzakonium klorida. Penanganan untuk parasit Bonamia sp. juga dapat dilakukan seperti pemanasan pada suhu 60oC selama lebih dari 15 menit atau dengan pemaparan asam asetat (cuka) 10-50mg/L [4]. Budidaya pada suhu yang lebih hangat (diatas 15oC) dapat mencegah perkembangan parasite pada C. gigas, C. virginica dan O. edulis [5].

    Referensi

    1. 2019. Infection with Mikrocytos mackini. Manual of Diagnostic Tests for Aquatic Animals
    2. Bower, S.M dan Meyer, G.R. 2004. 5.2.5 Mikrocytosis (Denman Island Disease of Oysters).
    3. Raidal, S., Garry Cross, Stan Fenwick, Philip Nicholls, Barbara Nowak, Kevin Ellard, Frances Stephens. 2004. Aquatic Animal Health: Exotic Diseases Training Manual. Murdoch Print: Australia
    4. 2018. Infection with Mikrocytos mackini (Denman Island Disease). Qasia.com.au
    5. Bower, S.M., D. Hervio, G.R. Meyer. 1997. Infectivity of Mikrocytos mackini, the causative agent of Denman Island disease in Pacific oysters Crassostrea gigas, to various species of oysters. Disease of Aquatic Organisms. 29: 111-116
    6. Parasitic diseases—Infection with Mikrocytos mackini library.enaca.org

    No comments:

    Post a Comment