-->

atas

    Sabtu, 30 Agustus 2025

    Tehnik pengukuran tubuh pada ikan

    Pengukuran panjang pada komoditas budidaya penting dilakukan. Pengukuran tubuh ikan merupakan salah satu parameter dalam menilai pertumbuhan ikan. Pada umur tertentu, dengan pertumbuhan normal ikan dapat mencapai panjang tertentu. Kecukupan pakan dan lingkungan yang optimal menentukan pertumbuhan ikan yang baik. Pengukuran ikan diterapkan tidak hanya pada budidaya, namun juga pada penangkapan, dan berbagai studi penelitian lainnya. Pengukuran panjang ikan tidak selalu sama, bergantung pada spesiesnya. 

    Panjang pada ikan disebut sebagai total panjang. Pengukuran panjang ini dimukai dari ujung lubang hidung hingga ujung ekor. Pada beberapa ikan, penentuan panjang dan berat dapat ditentukan menggunakan tabel konversi, misalnya pada ikan bream yang menggunakan patokan fork length dan total length pada ikan flathead.

    • Fork Length (FL) adalah pengukuran panjang yang dilakukan untuk bream. Pengukuran dilakukan dari lubang hidung hingga titik terdalam lekukan sirip ekor
    • Total Length (TL) adalah pengukuran panjang yang umum dilakukan untuk ikan pipih. Pengukuran dilakukan dari lubang hidung hingga ujung ekor. Pengukuran ini umum dilakukan pada sebagian besar ikan. Keakuratan metode pengukuran ini bergantung pada apakah sirip rusak atau sirip dibentangkan dengan sempurna. 


    Pict. 
    (Jamaluddin et al, 2015).


    Pict. Kara et al., 2009

    1. Standard length (SL) – Panjang standar, dari pertemuan rahang atas (moncong) hingga Tengah pangkal ekor, Ukuran panjang ini dapat digunakan juga untuk ikan yang tidak memiliki sirip ekor.
    2. Caudal peduncle length (CPL) – Panjang caudal peduncle , dari sirip anal ke pangkal Tengah ekor
    3. Caudal peduncle depth (CPD) – dalam caudal peduncle, lebar dari pangkal sirip anal tegak lurus ke dorsal tubuh
    4. Dorsal fin depth (DFD) – dalam sirip dorsal, Panjang dari pangkal hingga sisi terpanjang sirip dorsal
    5. Dorsal fin length (DFL) – Panjang sirip dorsal, Panjang dari pangkal hingga  sirip dorsal
    6. Body depth (BD) – dalam tubuh, lebar dari pangkal sirip dorsal hingga ventral tubuh
    7. Predorsal (PD) -- Panjang dari pertemuan rahang atas hingga pangkal terdekat sirip dorsal
    8. Head length (HL) – Panjang kepala, Panjang dari pertemuan rahang atas hingga ujung posterior operculum
    9. Eye diameter (ED) – diameter mata, diameter mata secara horizontal
    10. Nasal length (NL), Panjang hidung – diukur dari lubang hidung
    11. Head depth (HD) – dalam kepala, diukur dari posterior mata ke arah dorsal – ventral
    12. Barbel length (BL).

    Seringkali pengukuran tidak menggunakan total length tapi menggunakan standard length bahkan fork length, bergantung pada spesies ikan yang diukur.

    Pict from Fishbio.com 

    Referensi

    NSW Recreational Saltwater Fishing Guide 2012

    Jamaluddin, M.H., C.S. Seng, A.Z. Shukor, F.A. Ibrahim, M.F. Miskon, M.S.M. Aras, M.M.Ghazaly, R. Ranam. 2015. The effectiveness of fish length measurement system using non contact measuring approach. Jurnal Teknologi. 77 (20): 67-74

    Kara, C., A. Alp, M, Simsekli. 2009. Distribution of Fish Fauna on the Upper and Middle Basin of Ceyhan River, Turkey. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences 10: 111-122

    https://fishbio.com/finding-the-end-of-the-rainbow-all-the-ways-to-measure-fish/

     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar