-->

atas

    Friday 30 July 2021

    Mengenal jenis-jenis gulma dalam perikanan

    Di dalam budidaya, terdapat istilah hama yang merupakan berbagai jenis hewan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mengganggu berlangsungnya budidaya perikanan. Selain hama, ternyata ada tanaman air juga berpotensi sebagai pengganggu di lingkungan perairan. Tanaman ini disebut dengan gulma air. Gulma secara umum didefinisikan sebagai tanaman yang tumbuh secara liar pada tempat yang tidak diinginkan dan menimbulkan gangguan pada lokasi tertentu serta kerugian bagi manusia. Istilah gulma banyak digunakan di pertanian (daratan). Akan tetapi, istilah ini juga ditemukan dalam perairan yakni gulma air (aquatic weeds).

    Lalu mengapa tanaman air ini tidak diinginkan? Ada banyak sekali hal yang mendasari manusia tidak mengharapkan kehadiran tanaman tersebut. Perairan terutama perairan umum merupakan wadah dimana airnya digunakan untuk berbagai keperluan dari pertanian, perikanan, transportasi, pariwisata, hingga industri. Keberadaan gulma akan mengganggu lalu lintas air, menimbulkan pendangkalan, mengganggu irigasi dan mengurangi daya energi listrik. Bagi manusia, gulma dapat menjadi tempat berdiamnya keong dan nyamuk yang dapat membawa penyakit bagi manusia.

    Di dalam perikanan, keberadaan tanaman air sebenarnya sangat menguntungkan sebab menjadi tempat bagi organisme akuatik untuk berlindung dan mencari makan. Namun demikian pertumbuhan yang tidak terkontrol dan berlebihan dalam beberapa hal membuat sifat tanaman air ini menjadi gulma dan dapat mempengaruhi proses budidaya. Cepatnya pertumbuhan tanaman air dipengaruhi oleh kesuburan perairan. Di perairan umum seperti waduk, sisa pupuk pertanian yang mengalir ke waduk membantu menyuburkan perairan dan mempercepat perkembangbiakan gulma air. Kolam-kolam yang tidak dapat dikeringkan secara rutin sehingga terdapat endapan di dasarnya berpotensi untuk terjadinya permasalahan gulma ini. Tingginya pertumbuhan tanaman air ini dapat mengganggu kehidupan ikan didalamnya oleh karena:

    1. Memperlambat pertumbuhan ikan
    Tingginya kepadatan gulma dapat membatasi pergerakan ikan. Ruang gerak menjadi lebih terbatas. Nutrisi yang terdapat di perairan juga harus berbagi dengan tanaman air. Dikutip dari Bisnis.com, kasus yang berkaitan dengan hal ini pernah terjadi di tahun 2015 di waduk Cirata. Pembudidaya ikan di waduk tersebut mengeluhkan menurunnya produksi ikan diduga akibat tingginya pertumbuhan gulma jenis enceng gondok. 

    2. Menjadi tempat bersarangnya hama perikanan

    3. Menurunkan kadar oksigen terlarut
    Kepadatan gulma di perairan dapat mengganggu penetrasi cahaya matahari ke dalam air. Akibatnya proses fotosintesis dan produksi oksigen akan terganggu. Turunnya kadar oksigen ini akan mengganggu kelangsungan hidup ikan. Tingginya kepadatan gulma juga dapat mengurangi pergerakan air sehingga sirkulasi oksigen menurun.

    4. Berpotensi untuk terjadinya blooming alga
    Tanaman air jenis alga yang mati dalam jumlah besar secara mendadak dapat mengakibatkan kadar oksigen turun dan timbulnya kematian.

    5. Menurunkan kualitas air
    Pertumbuhan yang cepat dari alga di keramba dapat mempengaruhi kualitas air dengan mengganggu proses perputaran air.

    Jenis-jenis gulma air

    Gulma air dibagi menjadi gulma air laut dan air tawar. Gulma air laut dapat hidup di tempat-tempat seperti hutan bakau. Sedangkan gulma air tawar hidup di perairan tawar. Gulma air tawar dapat tumbuh mengapung, tenggelam atau setengah tenggelam. Gulma air juga ada yang berdaun sempit, lebar, maupun teki-tekian. Sebagian besar tanaman air ini merupakan kelompok dikotil dan monokotil.

    Gb. Gulma dalam budidaya ikan (pict from pinterest.com)

    A. Mengapung (floating weeds)
    Tanaman air ini tidak melekat, mengapung dengan daunnya di permukaan air dengan akar di bawah air. Tanaman ini memiliki kecenderungan untuk tumbuh secara cepat. Contoh: Eichornia crassipes (enceng gondok), Salvinia cuculata (salvinia), Pistia stratiotes (water lettuce), Azolla.

    B. Tenggelam (submerged)
    Jenis yang paling utama di kelompok ini adalah hidrilla (Hydrilla verticellata) dan Mycrophyllum spicatum (water milfoil). Tanaman air ini tenggelam dalam air namun bisa saja akarnya berada di dalam tanah. Jenis lain dari kelompok ini adalah Ceratophyllum, Utricularia, Vallisneria, Nitella, Najas.

    C. Setengah tenggelam (emerged weeds)
    Tanaman air ini memiliki akar di tanah namun sebagian atau semua daunnya di permukaan air. Contoh: Nymphaea spp., Nymphoides indica, Cyperus papyrus (papyrus), Scirpus sp (bulrush), Phragmites communis (fragmit reed), Trapa, Myriophyllum, Nelubium, waterwillow, watershield

    D. Tepian (marginal weeds)
    Tanaman ini berada di tepian air dengan akar yang berada di tanah yang tergenang air. Contoh: Panicum repens, Scleria poaeformis, Rhychospora corymbosa, Polygonum sp., Ludwigia sp., Leersia hexandra, Cyperus elatus, Typha spp (cattails),

    E. Alga
    Terdapat tiga jenis alga pada perairan tawar yakni fitoplankton, alga berfilamen, dan chara. Alga berfilamen membentuk matras di area tepi atau buih-buih di air. Contoh: Spyrogyra, Pithopphora. Alga ini menjadi sumber pakan bagi ikan. Namun bila pertumbuhannya berlebihan dapat dikategorikan sebagai gulma dalam budidaya perikanan. Alga ini dapat menyumbat pada filter. Alga juga berpotensi menimbulkan algal blooms. Misalnya dari kelompok Microcystis, Anabaena.

    Referensi

    Andriani, Y. 2018. Budidaya Ikan Nila. Penerbit Deepublish: Sleman

    Anshori, M.Z., V. Sari, S. Wahyu, U. Ristiana, R.A.D. Ayu W.A. 2013. Paper Teknologi Pengendalian Gulma: Jenis-jenis Gulma

    Barus, E. 2020. Masalah dan pengendalian gulma di perkebunan/ Emanuel Barus Publisher 91pp

    Chichowlaz, S.D . (ed). Aquatic pest control. Nevada State Department of Agriculture

    Moenadir,J. 2013. Ilmu Gulma. UB Press: Malang

    T.V.R Pillay. 2005. Aquaculture principles and practices, First Indian reprint pp-216-227.

    Winarsih, S. 2008. Mengenal Gulma. ALPRIN: Semarang

    https://bandung.bisnis.com/read/20150208/550/1060234/akibat-gulma-produk-ikan-cirata-merosot

    No comments:

    Post a Comment