-->

atas

    Tampilkan postingan dengan label jamur. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label jamur. Tampilkan semua postingan

    Jumat, 08 September 2023

    Larval mycosis pada kepiting

    Nama lain:  Mycotic disease, infeksi jamur

    Etiologi/ penyebab
    Jamur Lagenidium, Halipthoros, Halocrusticisa, Sirolpidium [1,2], Atkinsella [7].

    Hospes
    Kepiting bakau (Scylla oceanica, S. tranquebarica, S. serrata), Portunus trituberculatus, P. pelagicus, Cancer magister [1,4,7,8]

    Stadium rentan
    Telur, zoea [1]. Stadium zoea 1 lebih sensitif dibandingkan zoea 4 [6]. Larva juga rentan terhadap infeksi jamur ini karena eksoskeleton yang tipis [2].

    Minggu, 27 September 2020

    Ulcer pada Ikan

    Nama lain: -

    Etiologi/ penyebab
    Tidak ada seorangpun yang mampu mendefinisikan secara pasti penyebab dari ulcer hanya dengan pengamatan makroskopis. Semua penyebab dapat terjadi secara bersamaan sehingga penentuan penyebab utama sulit dilakukan [11]. Ulcer pada ikan air tawar sebagian besar timbul akibat penyakit Epizootic Ulcerative Syndrome (EUS), septicaemia disease, busuk ekor dan sirip, busuk insang, dropsy, jamur, parasit [1].

    Minggu, 19 Januari 2020

    Pemeriksaan jamur pada ikan


    Jamur merupakan salah satu patogen ikan yang penting namun kadang kala terabaikan karena keberadaan patogen lainnya yang lebih “berbahaya” dan infeksi jamur yang kerap sebagai infeksi sekunder. Meskipun demikian, beberapa fungi atau jamur cukup mematikan, seperti pada kasus Epizootic Ulcer Syndrom (EUS). Pun demikian dengan pemeriksaan dan identifikasi jamur tidaklah mudah. Pemeriksaan  dan identifikasi jamur terbilang sulit dan terkadang membutuhkan media buatan agar jamur dapat tumbuh. Sebagai dampaknya adalah patogen jamur jarang sekali teridentifikasi hingga level genus.

    Sabtu, 12 Januari 2019

    Metode Pemeriksaan mikroskopis sirip pada ikan (fin Clip/ Fin biopsy)

    Alat dan bahan:

    • Mikroskop dengan perbesaran 10-100x
    • Objek glass
    • Cover glass
    • Akuades/ NaCl 0,9%
    • Pipet Pasteur
    • Alat bedah
    • gloves
    • Anastesi (jika dibutuhkan)
    Tehnik pengambilan sirip

    Rabu, 09 Januari 2019

    Mengenal mycotoxin dalam dunia perikanan

    Mycotoin adalah toksin yang merupakan metabolite sekunder asal jamur dapat memapar pada pakan hewan/ ternak. Terdapat 3 jenis jamur yang mampu menghasilkan toksin yaitu Aspergillus, Penicillium and Fusarium. Kebanyakan mycotoxin yang menyebabkan kondisi patologis dari ketiga jamur ini meliputi aflatoxins (aflatoxin B1-2, G1-2), Fusarium toxins (zearalenones, tricothecenes - vomitoxin, T2), ochratoxins (ochratoxin A & B), cyclopiazonic acid, patulin, slaframine, dan citrinin. Jamur ini dapat tumbuh dimanapun selama substratnya memiliki kadar COH yang cukup, kelebapan tidak kurang dari 14%, suhu dan oksigen sesuai. Munculnya jamur ini pada pakan biasanya disebabkan oleh penyimpanan yang buruk (suhu dan kelembaban).

    a.       Aflatoxin
         Toksin ini merupakan toksin yang banyak mengganggu pakan pada spesies budidaya. Toksin ini berasal dari jamur Aspergillus yang bersifat toksik dan karsinogenik. Terdapat empat spesies aspergillus yang mengahasilkan aflatoksin yakni A. fl avus, A. parasiticus, A. nomius dan A. pseudotamarii. Aflatoksin sendiri terdiri dari beberapa jenis, namun AFB1 merupakan komponen utama dan paling banyak dipelajari. Pada hati, toksin ini menimbulkan hepatoma dan mengganggu penjendalan darah. Ikan rainbow trout sangat sensitive terhadap toksin ini (1ug/kg). Pada ikan nila, kejadian neoplasma atau tumor banyak dikaitkan dengan kadar aflatoksin yang tinggi. Meskipun demikian, ikan air tawar seperti channel catfish dan nila mampu mentoleransi kadar aflatoksin tipe B1 pada kadar yang lebih tinggi. Sumber toksin adalah pakan dari jagung, biji kapas, dan kacang. Terdapat 4 jenis aflatoksin yang banyak dikenal yakni B1, B2, G1, dan G2. Keempatnya dapat berikatan dengan protein dan DNA yang menimbulkan aflatoksikosis.

    Minggu, 02 Desember 2018

    Metode Pemeriksaan mikroskopis insang pada ikan

    Tujuan
    Pemeriksaan mikroskopis pada insang pada ikan ditujukan untuk mengetahui keberadaan patogen seperti parasit, bakteri, maupun jamur. 

    Alat dan bahan:

    - Ikan hidup
    - Mikroskop dengan perbesaran 10-100x
    - Objek glass
    - Cover glassa
    - Akuades/ NaCl 0,9%
    - Pipet Pasteur

    Rabu, 06 Juni 2018

    Aflatoxicosis

    Nama lain:  -

    Etiologi/ penyebab:
    Bahan toksik bernama Aflatoxin yang diproduksi oleh jamur Aspergillus flavus dan A. parasiticus [1]. Disamping dua spesies ini, strain lain A. nomius, A. tamari, dan A. pseudotamarii  mampu memproduksi afalroxin [2]. Terdapat 4 macam aflatoxin utama AFB1, AFB2, AFG1, dan AFG2 yang secara langsung mencemari biji-biji dan produk akhir pakan termasuk pellet [1]. Aflatoxin kebanyakan mencemari bahan pangan seperti biji kapas, tepung kacang tanah, jagung, gandum, bunga matahari, kedelai, tepung ikan dan bahan pelengkap pangan  [1]

    Hospes
    Semua jenis ikan seperti salmon, rainbow trout, channel catfish, nila, guppy, carp, dan udang windu [1]

    Stadium rentan
    Benih lebih rentan daripada dewasa [1]

    Spesies rentan:
    nila dan rainbowtrout rentan terhadap AFB1 sedangkan channel catfish tidak.

    Kamis, 31 Mei 2018

    [REVIEW BUKU] Diseases of Cultured Groupers

    Judul buku           : Diseased of Cultured Groupers
    Editor                    : Kazuya Nagasawa, Erlinda R. Cruz-Lacierda
    Penerbit               : Southeast Asian Fisheries Development Center, Aquaculture Department
    Kota penerbit     :  Iloilo, Philippines
    Tahun Terbit       : 2004
    Bahasa                  : Inggris
    Ketebalan buku  : 81 halaman
    Cetakan                :  1
    ISBN                      : 971-8511-70-9

    Jumat, 27 April 2018

    [HERBAL] Pisang

    pohon pisang (pinterest.com)
    Taksonomi [7]
    Kingdom              Plantae                  
    Subkingdom       Viridiplantae       
    Infrakingdom     Streptophyta 
    Superdivision     Embryophyta      
    Division               Tracheophyta  
    Subdivision         Spermatophytina              
    Class                    Magnoliopsida    
    Superorder         Lilianae                  
    Order                   Zingiberales         
    Family                  Musaceae  – banana      
    Genus                  Musa L. – banana             
    Species                Musa X paradisiaca L. 

    Bahan aktif
    Pisang merupakan sumber potassium yang baik. Pisang juga mengandung vitamin A, B6, C, E, dan D. Pisang memiliki sedikit protein dibandingkan sereal dengan 20% gula. Di dalam pisang terdapat pula serat, kalsium, magnesium, fosfor, selenium, Fe [1]. Komponen biaktif lainnya meliputi flavonoids, tannins, phlobatannins, alkaloids, glycosides, anthocyanins, and terpenoids. Antioksidan yang terkandung dalam pisang antara lain prodelphinidins, polyphenols, catecholamines, and carotenoids.

    Sabtu, 21 April 2018

    Metode Pengamatan mikroskopis insang pada udang

    Alat dan bahan:
    • Mikroskop dengan perbesaran 10-100x
    • Objek glass
    • Cover glass
    • Air laut atau gunakan NaCl 1-2%
    • Pipet Pasteur
    • Alat bedah
    Prosedur  (wet mount)

    untuk udang dewasa
    • Ambil sedikit bagian dari filamen insang, labia palp, processus mastigobranchial pada objek glass yang telah ditetesi air laut atau gunakan NaCl
    • Tutup dengan cover glass dan lakukan pengamatan dengan perbesaran lemah
    • Amati dengan mikroskop dan catat
    pengambilan insang (pict from shrimpcare.com)

    Senin, 20 November 2017

    Penyakit insang hitam pada udang oleh Fusarium

    Nama lain:  penyakit insang hitam, black gill disease



    Hospes : udang penaeid [5] P. duorarum, P. californiensis  [6], Rock Lobster Panilurus ornatus dan udang mantis O.oatoria  [8]. L. vannamei lebih tahan dibandingkan spesies lain seperti P. stylirostris dan P. japonicus [4]



    Stadium rentan : juvenil – dewasa [2] Utamanya terjadi pada dewasa hingga indukan. Infeksi pada juvenile hingga subadult sangat jarang . Fusarium tidak menginfeksi stadium larva [4].



    Etiologi/ penyebab: jamur Fusarium spp[1] Fusarium solani, F. moniliforme, Ascomycetes [5] F. tobacinum [7] F. oxsporum, F. incarnatum[9] . Beberapa spesies jamur lainnya dapat terlibat pada infeksi ini [6]



    Epizootiologi

    Fusarium sp dilaporkan oleh Egusa dan Ueda (1942) menyebabkan penyakit Black Gill Disease pada Penaeus japonicus  [6]. Khoa dan Hatai (2006) melaporkan penyakit insang hitam pada P. japonicus yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum. Di Vietnam, Khoa et al (2004) menemukan infeksi Fusarium incarnatum penyebab insang hitam pada udang windu. Udang terinfeksi menunjukkan gejala insang hitam dan kematian sekitar satu bulan jelang panen. Jamur ini juga pathogen pada udang kuruma melalui percobaan infeksi [9].

    Sabtu, 13 Mei 2017

    Saprolegniasis

    Nama lain:  Watermold, skin fungus cotton wool disease [4], winter fungus, winter mortality, winter kill [8]
     

    Etiologi/ penyebab: Saprolegnia.sp, Achyla.sp, Aphanomyces.sp [1], Dichyucus, Pythium [4], Leptolegnia, Leptomitus [6]. Merupakan oomycetes dengan hifa aseptat. Zoosporanya bergerak dengan flagella yang dihasilkan oleh sporangia pada ujung hifa [1]



    Hospes : ikan air tawar, payau, dan laut [1], amfibi, insekta [6].

    Stadium rentan : telur dan ikan [1]

    Epizootiologi: Serangan jamur ini bersifat kronis hingga akut dengan kematian hingga 100% [2]. Jamur ini menyerang pada ikan segala usia termasuk telur. Lesinya terlihat pasca penanganan dan kondisi padat serta setelah adanya infeksi bakteri dan virus. Penyakit banyak terjadi pada suhu 10-18°C [7].

    Kamis, 11 Mei 2017

    Infeksi Jamur Saprolegnia

    Nama lain:  cotton wool disease [9]


    Etiologi/ penyebab: Jamur Saprolegnia.sp,  termasuk ke dalam oomycetes, family saprolegniaceae. Jamur ini memiliki banyak cabang dan miseliumnya tidak bersepta. Struktur reproduksinya terpisah antara dari hifa somatic oleh adanya septa. Dan reproduksi aseksualnya dengan zoospore biflagellata [2]


    Hospes
    : ikan air tawar, umumnya ikan mas, gurame, tawes, gabus, lele [1]

    Stadium rentan :  telur [1]

    Epizootiologi:
    Kasus epizootik jamur ini dijelaskan pada abad ke 19 di Inggris. Gelombang kematian besar baru terjadi di Eropa Barat pada tahun 1970an dan  1980an pada kasus Ulcerative Dermal Necrosis (UDN) [3]. Jamur ini tersebar di lingkungan perairan tawar dan laut (salinitas <2,8%) [2]. Infeksi jamur umumnya merupakan infeksi sekunder yang terjadi pada infeksi bacterial atau parasit [1]. Penularan penyakit ini melalui air oleh zoozpora biflagellate yang infeksius. Infeksi sitemik pada ikan budidaya terjadi akibat memakan koloni hifa fungi [9]. Jamur saprolegnia ini juga terdapat pada ikan rucah, pakan ikan, bahan organic, dan peralatan budidaya. Spora dapat dilepaskan dari permukaan tubuh dan karkas ikan terinfeksi. Beberapa saprolegnia dapat bertahan selama beberapa tahun di sedimen air [10]

    Minggu, 04 September 2016

    CRAYFISH PLAGUE pada Lobster Air Tawar

    Nama lain:  Krebspest, Kraftpest, ‘la peste’,  ‘crayfish aphanomyciasis’ [2]

    Etiologi/ penyebab: Aphanomyces asctaci, filum oomycote [1] termasuk  family saprolegniaceae. Fungi tidak bersepta, cabang dengan hifa memiliki tebal 7-10 mikron. Zoospora biflagelata diproduksi secara aseksual. Terdapat empat grup berdasarkan amplifikasi DNA secara acak. Grup A-C berasal dari lobster air tawar sedangkan grup D berasal dari area subtropis.


    Hospes : semua lobster air tawar rentan terhadap penyakit ini.
    Pacifasticus leniusculus (Natural infection)
    Procambarus clarkii  (Natural infection)
    Orconectes limosus (Natural infection)
    Astacus astacus (Natural infection)
    Austropotamobius pallipes (Natural infection)
    Austropotamobius torrentium (Natural infection)
    Astacus leptodactylus Turkish crayfish Natural infection)
    Camaroides japonicus (Experimental infection)
    Cherax papuanus (Experimental infection)
    Cherax destructor (Experimental infection)
    Cherax quinquicarinatus gilgie (Experimental infection)
    Cherax quadricarinatus (Experimental infection)
    Astacopsis gouldi (Experimental infection)
    Astacopsis fluviatilis (Experimental infection)
    Euastacus kershawi (Experimental infection)
    Euastacus clydensis (Experimental infection)

    Stadium rentan : semua stadium rentan terhadap penyakit ini [3]
    Epizootiologi: penyakit ini menyebar luas di Eropa dan Amerika Utara. Penyakit ini pertama kali muncul di utara Italia pada pertengahan abad 19 kemudian menyebar ke Balkan dan Laut Hitam hingga Rusia, Finlandia, dan Swedia. Pada tahun 1960 penyakit ini muncul di Spanyol dan menyebar ke Inggris, Turki, Yunani, dan Norwegia pada tahun 1980 an [2]. Penularan terjadi secara horizontal dari zoospora di air. Lobster air tawar Amerika Utara merupakan karier resisten. Parasit terkapsulir dalam selubung melanin lobster resisten dimana tidak menimbulkan atau sedikit menginfeksi. Peralatan atau kendaraan basah dapat menyebarkan zoospore ke media air lainnya [1]. Pada lobster