Tujuan
Mengetahui kondisi fisik dan perilaku larva dan/ post larva. Pemeriksaan ini umum dilakukan segera setelah menerima benur dari hatchery.
Alat dan bahan
- Benur 100 ekor/L
- Beaker glass 100-500mL
- Objek glass
- Cover glass
- Pipet tetes
- Air laut/ gunakan NaCl
- Mikroskop
- Micrometer
- ATK
A. Pengamatan Perilaku
- Ambil 20-100 larva/ post larva ke dalam beaker glass ukuran 100-500mL
- Amati dan buat tingkatan perilaku berenangnya. Catat bila ada yang mati. Amati bila ada untaian faeces (curigai untuk keberadaan protozoa)
B. Pengamatan fisik
- Untuk pengamatan mikroskopis, ambil 10 ekor. Letakkan 5-10 ekor di atas objek glass. Teteskan air laut/ NaCl, tutup dengan cover glass
- Amati larva
Parameter pengamatan:
C. Interpretasi
Hasil pemeriksaan dikelompokkan menurut skala FAO (2003) yaitu :
1 = buruk/rendah/ kurang
2 = cukup, sedang
3 = sangat baik/tertinggi/terbaik
Referensi
Brock, J.A dan Main, K.L. 1994. A Guide To The Common Problems and Disease of Cultured Penaeus vannamei.The Oceanic Institutes: Honolulu
MPEDA/NACA. 2003. Shrimp Health Management Extension Manual. Prepared by the Network of Aquaculture Centres in Asia-Pacific (NACA) and Marine Products Export Development Authority (MPEDA), India, in cooperation with the Aquatic Animal Health Research Institute, Bangkok, Thailand; Siam Natural Resources Ltd., Bangkok, Thailand; and AusVet Animal Health Services, Australia. Published by the MPEDA, Cochin, India
Treece, G.D. & Yates, M.E. 1988. Laboratory Manual for the culture of Penaeid shrimp larvae.Texas A&M University: Texas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar