-->

atas

    Saturday 7 July 2018

    [Profil] Ikan Botia


    Nama lain
    Ikan mata berduri (thorn eyes), ikan badut, ikan macan, 

    Nama lokal
    gecuban, bijubana, languli, langli, seku, awemajan, buleng



    Taksonomi

    Kingdom            Animalia  
    Subkingdom       Bilateria                
    Infrakingdom     Deuterostomia  
    Phylum              Chordata 
    Subphylum         Vertebrata          
    Infraphylum       Gnathostomata                 
    Superclass         Actinopterygii 
    Class                 Teleostei               
    Superorder        Ostariophysi        
    Order                Cypriniformes 
    Superfamily       Cobitoidea           
    Family               Cobitidae  
    Subfamily          Botiinae                
    Genus               Chromobotia Kottelat, 2004        
    Species             Chromobotia macracanthus (Bleeker, 1852)

    Di Indonesia terdapat 3 jenis botia, B, hymenophysa, B. reversa, B. marachanthus

    Distribusi
    Ikan ini merupakan ikan asli Indonesia yang terdapat di Kalimantan dan Indonesia. 


    Habitat
    Ikan ini di habitat aslinya hidup di sungai dengan air mengalir. Juvenilnya mudah sekali ditemukan di sungai-sungai besar di pulau Sumatera, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat pada musim hujan. Botia kadang bersembunyi di balik batu, batang kayu, dan ranting. Ikan ini kerap berkelompok

    Morfologi
    Warna tubuhnya tidka rumit, sawo matang-kekuningan dengan 3-4 garis hitam melingkari tubuh. Punggung sedikit melengkung serupa pesawat tempur.  Panjang tubuhnya bisa mencapai 30-40cm. tidak memiliki sisik, mulut dapat disembulkan dengan 4 sungut sebagai alat peraba. Di bawah mata terdapat duri serupa patil untuk perlindungan tubuh. Sirip berwarna orange kecuali sirip punggung dan anus. Sirip dada berwarna merah cerah.

    Sifat dan karakter
    Ikan ini hidup bergerombol dan nokturnal. Di akuarium kerap berkeliling dan saling menggesekkan tubuh dengan sirip tegak. Terkadang ikan juga tampak seperti tidur pada satu sisi. Ikan ini kerap mengeluarkan lendir sehingga air cepat keruh. Oleh karenanya kualitas air harus benar-benar terjaga. Botia terkadang sering berkelompok seperti bercengkerama dan saling menggesekkan tubuh. Ikan ini aktif berenang merayap pada dasar sungai. Ikan ini juga terkenal pemalu, mudah terperanjat, dan ketakutan.

    Usia
    Usia ikan ini termasuk panjang sebab bisa bertahan hingga puluhan tahun.

    Budidaya dan pemeliharaan
    Hingga saat ini benih diperoleh dari alam. Pemijahan belum dapat dilakukan di banyak tempat.  Pemijahan juga harus menggunakan rangsangan hormone. Telur yang menetas menjadi larva akan masuk ke dalam hapa. Dan dalam 4-5 hari baru diberi makan. Ikan dapat masuk ke akuarium pada pemeliharaan hari ke 7.  Larva kemudian didederkan hingga 1.5 bulan dengan output ukuran 1,2-1,5cm (pendederan 1) dan 3,7-4,2 (pendederan 2). Pemeliharaan di akuarium membutuhkan arus deras buatan dan tempat persembunyian. Sediakan pula substrat yang lembut sebab sebagai ikan bawah ikan ini kerap mencari makan pada substrat. Ikan ini akan sangat senang bila dipelihara secara berkelompok 5-6 ekor. Beberapa kondisi yang harus diperhatikan pada media pemeliharaan adalah: suhu (26-30oC), oksigen (3-5ppm), penggantian air 2-3 kali/minggu, pH 6-8,5, kesadahan 3-5dH.

    Pakan
    Ikan ini termasuk karnivora. Botia merupakan jenis ikan yang hampir dapat menerima semua jenis pakan hidup, artemia, bloodworn, daging udang, rebon, pellet, daging ikan, beefheart, kacang polong rebus. Pemberian pakan baiknya sedikit dengan frekuensi banyak.  Ikan ini termasuk rakus, sisa-sisa pakan harus segera disingkirkan

    Penyakit
    Penyakit yang kerap menginfeksi adalah parasite ich. Ikan ini sangat rentan sebab tidak memiliki sisik. Botia peka terhadap perubahan kualitas air.

    Peraturan perundangan terkait
    Di Indonesia terdapat pelarangan mengekspor ikan hias botia ukuran matang gonad atau calon induk (>15cm).

    Referensi

    Kordi K, M.G.H. 2009. Sukses Berbisnis dan Budidaya Ikan Botia. Lily Publisher:  Yogyakarta

    Ng, P.K.L. dan Tan, H.H. 1997. Freshwater fishes of Southeast Asia: potential for the aquarium fish trade and conservation issues. Aquarium Sciences and Conservation, 1, 79-90 (1997)

    Permana, A., Priyadi, A., Jacues, S. 2011.Ikan Hias Botia: Mudah Dibudidayakan dan Banyak Penggemar. Majalah Warta Budidaya. Tahun ke 9 edisi XXIX/2011

    https://www.itis.gov


    No comments:

    Post a Comment