-->

atas

    Tampilkan postingan dengan label Aphanomyces. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label Aphanomyces. Tampilkan semua postingan

    Minggu, 19 Januari 2020

    Pemeriksaan jamur pada ikan


    Jamur merupakan salah satu patogen ikan yang penting namun kadang kala terabaikan karena keberadaan patogen lainnya yang lebih “berbahaya” dan infeksi jamur yang kerap sebagai infeksi sekunder. Meskipun demikian, beberapa fungi atau jamur cukup mematikan, seperti pada kasus Epizootic Ulcer Syndrom (EUS). Pun demikian dengan pemeriksaan dan identifikasi jamur tidaklah mudah. Pemeriksaan  dan identifikasi jamur terbilang sulit dan terkadang membutuhkan media buatan agar jamur dapat tumbuh. Sebagai dampaknya adalah patogen jamur jarang sekali teridentifikasi hingga level genus.

    Senin, 15 Mei 2017

    Epizootic Ulcerative Syndrome (EUS)


    Nama lain:  mycotic granuloma (MG), EUS related Aphanomyces (ERA) [1], Red Spot disease, Ulcerative mycosis [2].


    Etiologi/ penyebab: oomycetes, Aphanomyces invadans. Penyakit ini berkaitan erat dengan Aeromonas hydrophila  dan Rhabdovirus. Dapat juga berasal dari superinfeksi strain Aphanomyces, Achyla, Pthyium, serta pengaruh dari faktor lingkungan [2].

    Hospes : ikan air tawar, dan estuarine [1] serta ikan laut [2]. Bandeng, nila, Chinese carp resisten terhadap penyakit ini [1]

    Stadium rentan : juvenil dan ikan usia muda [4]

    Epizootiologi
    Laporan pertama penyakit ini terdapat pada Ayu (Plecoglossus altivelis) di Jepang. Outbreak besar terjadi di Bagian Timur Australia yang berdampak pada ikan estuarine, sebagian pada hrey mullet (Mugil cephalus). Pola penyebaran outbreak ke arah barat melalui Asia Selatan dan Tenggara. EUS juga dilaporkan menimbulkan outbreak di Papua Nugini, Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Srilanka, Banglades, dan India. Mortalitas EUS biasanya berkaitan dengan outbreak, namun beberapa ikan tidak menyerah terhadap invasi sekunder dari luka sehingga ulcer dapat sembuh [1].

    Sabtu, 13 Mei 2017

    Saprolegniasis

    Nama lain:  Watermold, skin fungus cotton wool disease [4], winter fungus, winter mortality, winter kill [8]
     

    Etiologi/ penyebab: Saprolegnia.sp, Achyla.sp, Aphanomyces.sp [1], Dichyucus, Pythium [4], Leptolegnia, Leptomitus [6]. Merupakan oomycetes dengan hifa aseptat. Zoosporanya bergerak dengan flagella yang dihasilkan oleh sporangia pada ujung hifa [1]



    Hospes : ikan air tawar, payau, dan laut [1], amfibi, insekta [6].

    Stadium rentan : telur dan ikan [1]

    Epizootiologi: Serangan jamur ini bersifat kronis hingga akut dengan kematian hingga 100% [2]. Jamur ini menyerang pada ikan segala usia termasuk telur. Lesinya terlihat pasca penanganan dan kondisi padat serta setelah adanya infeksi bakteri dan virus. Penyakit banyak terjadi pada suhu 10-18°C [7].