-->

Referensi

    Kamis, 10 Juli 2025

    Tehnik pewarnaan gram

    Tujuan
    membedakan jenis bakteri berdasarkan komposisi dindingnya

    Prinsip
    Dinding sel bakteri gram negatif ketika diberikan decolorizer akan luntur dan menyerap warna pink hingga merah ketika diwarnai dengan safranin. Sedangkan dinding sel bakteri gram positif memiliki peptidoglikan sehingga akan tetap ungu hingga biru gelap.

    Cara

    • Uji ini dilakukan setelah melakukan uji motilitas
    • Bersihkan objek glass dengan alkohol dan panaskan sebentar di atas bunsen hingga kering
    • Ulasan dari uji motilitas atau dari biakan murni 24 jam sebanyak 1 ose ke atas objek glass yang telah ditetesi saline/ aquades steril/ PBS, ratakan
    • Biarkan kering angin lalu fiksasi dengan panas api bunsen selama 2-3 kali, jangan terlalu panas
    • Kristal violet (ungu) selama 10-60 detik
    • Cuci dengan air mengalir
    • Iodin selama 10-60 detik
    Gb. Pemberian iodin (pict credit to scienceprofonline.com)

    • Cuci dengan air mengalir
    • Teteskan Decolorizer selama 5-20 detik, hingga jernih atau warna ungu sudah tidak terlihat
    • Cuci dengan air mengalir
    • Safranin selama 10-60 detik
    Gb. Pemberian safranin (pict credit to scienceprofonline.com)
    • Cuci dengan air mengalir
    • Kering anginkan dan amati dengan perbesaran 1000x dengan menggunakan minyak emersi
    • (waktu dapat diubah dan disesuaikan)

    Interpretasi:

    • Ungu atau biru gelap: gram positif
    • merah atau pink: gram negatif
    • Amati juga bentuk organisme

    Gb. Bakteri gram positif (Staphylococcus sp.)
    (Pict credit to scienceprofonline.com)

    Gb. Bakteri gram negatif (E. coli )
    (Pict credit to scienceprofonline.com)

    Tips:

    • Gunakan peralatan steril
    • Fiksasi terlalu lama atau terlalu panas akan membuat bakteri mati
    • Objek glass tidak boleh terlalu panas ketika dipegang
    • Penggunan decolorizer tidak boleh terlalu lama, untuk menghindari hasil negatif palsu
    • Decolorizer terlalu sedikit akan menghasilkan hasil positif palsu
    • lakukan kontrol perwarna dan interpretasi secara berkala, untuk koreksi gunakan isolat ATCC

    Referensi

    Course The University of Arizona Department of Veterinary Science and Microbiology Aquaculture Pathology 2009

    Eissa, A.E. 2016. Clinical and laboratory manual of fish diseases. LAP LAMBERT Academic publishing: Jerman.

    NSWH. 2004. NSWH Laboratory procedure manual chapter 5.

    USFWS/AFS-FHS Standard procedures for aquatic animal health inspection

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar