Fiksasi jaringan untuk histologi memegang peranan penting dalam pemeriksaan penyakit ikan. Fiksasi yang baik akan menentukan hasil pengamatan yang akurat dan tepat. Fiksasi bertujuan untuk mengetahui kondisi sel dan jaringan dari specimen sedekat mungkin dengan kondisi aslinya ketika masih hidup. Hal ini sekaligus mencegah terjadinya autolysis dan pembusukan.
Fiksasi dilakukan pada suhu ruang selama 6-48 jam. Fiksasi yang baik harus disimpan dalam etanol 70% atay dalam neutral buffer formalin 10%. Penyimpanan dalam etanol akan mengembalikan warna yang hilang akibat fiksasi dengan formali serta tidak mempengaruhi hasil pewarnaan. Penyimpanan dalam buffer formalon menyebabkan hilangnya material basofilik pewarnaan.
Penyimpanan yang kurang baik akan menyebabkan kerusakan karena aldehida (akibat disimpan dalam formalin) menghambat aktifitas enzim dan mengoksidasi yang akan mempengaruhi pewarnaan. Meskipun penyimpanan dalam etanol masih yang terbaik, namun beberapa laboratorium tetap menggunakan formalin karena alasan ekonomis. Thompson (1966) merekomendasikan untuk jaringan yang difiksasi dalam buffer formalin tetap disimpan dalam buffer formalin.